MATA INDONESIA, NEW YORK – Malikah Shabazz, putri aktivis hak-hak sipil kulit hitam Amerika Serikat (AS), Malcolm X ditemukan meninggal dunia di apartemennya di Kota Brooklyn, New York, demikian dilaporkan ABC News.
Malikah merupakan salah satu dari enam putri yang dimiliki Malcolm X yang memiliki nama el-Hajj Malik el-Shabazz setelah memutuskan untuk menjadi mualaf. Ia memiliki kembaran bernama Malaak Shabazz.
Berdasarkan The New York Post, penyebab kematian akan ditentukan oleh hasil autopsi. Namun, sejauh ini kepergian Malikah Shabazz (56 tahun itu) terlihat karena penyebab yang wajar.
“Saya sangat sedih dengan kematian Malikah Shabazz,” kata putri Martin Luther King Jr., Bernice King di akun Twitter, melansir The Jerussalem Post, Selasa, 23 November 2021.
Malcolm X disejajarkan dengan tokoh Martin Luther King Jr, sebagai salah satu orang Afro-Amerika yang paling berpengaruh dalam sejarah. Malcolm X adalah aktivis pembela hak-hak kulit hitam Muslim yang terang-terangan meskipun para kritikus mengatakan bahwa dia juga menyampaikan rasialisme dan kekerasan.
Ia ditembak mati oleh tiga pria bersenjata saat tampil sebagai pembicara publik di Aula Audubon – sebuah panggung teater di Harlem, bagian utara Kota Manhattan, New York pada 21 Februari 1965.