MATA INDONESIA, WASHINGTON – Ibu Negara Amerika Serikat memiliki peran yang unik dan kuat. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjamu tamu-tamu yang berkunjung ke Gedung Putih.
Banyak dari mereka yang mendapatkan rasa cinta dan hormat dari seluruh warga Amerika Serikat, mulai dari keanggunannya hingga dedikasinya untuk negara.
Lalu, siapa saja kah ibu negara yang paling dicintai rakyat Amerika Serikat? Berikt daftarnya!
- Jacqueline Kennedy Onassis
Wanita yang kerap disapa Jackie O ini merupakan ibu negara yang paling dicintai sepanjang sejarah Amerika Serikat. Selain menampilkan keanggunan yang luar biasa, ia memiliki peran yang kuat di Gedung Putih.
Ia menjabat sebagai ibu negara ketika suaminya, John F. Kennedy dipilih sebagai presiden pada tahun 1961. Meski hanya menjabat selama dua tahun, ia telah menorehkan prestasi besar.
Dikutip dari laman Biography, misi pertama Jackie sebagai ibu negara adalah mengubah Gedung Putih menjadi museum sejarah dan budaya Amerika.
Saat ini, museum tersebut mampu menginspirasi bagi siapa pun yang berkunjung kesana. Ia juga merupakan seorang pelindung seni yang sering bepergian dengan suaminya. Tak jarang warga negara asing kagum akan sosoknya.
Seorang Penasihat Presiden, Clark Clifford, menulis pesan khusus kepada ibu negara tersebut.
“Sesekali, seorang individu akan menangkap imajinasi orang-orang di seluruh dunia. Anda telah melakukan ini dan yang lebih penting, melalui keanggunan dan kebijaksanaan Anda, Anda telah mengubah pencapaian langka ini menjadi aset yang sangat penting bagi bangsa ini ” tulisnya dalam surat tersebut.
- Michelle Obama
Michelle Obama merupakan salah satu wanita yang paling terlibat dengan masalah-masalah di Amerika Serikat. Banyak dari masukan-masukannya yang menjadikan Negeri Paman Sam tersebut menjadi lebih baik.
Ia berperan sebagai First Lady of the United States (FLOTUS) bersama suaminya, Barack Obama sejak 2009 hingga 2017. Selama itu pula ia mampu merebut hati masyarakat Amerika Serikat.
Beberapa dedikasinya, yakni mendirikan Let’s Move! untuk memerangi obesitas pada anak-anak, membuat Reach Higher Initiative untuk memberitahu siswa tentang peluang mereka pada kuliah dan karier, serta memberdayakan wanita muda untuk mengenyam pendidikan dengan Let Girls Learn.
- Edith Roosevelt
Karena dedikasinya yang sangat besar, istri dari Theodore Roosevelt ini menerima banyak cinta dari masyarakat Amerika Serikat. Ia menjabat sebagai negara selama 8 tahun, sejak 1901 hingga 1909.
Selain merombak total Gedung Putih, termasuk mendirikan sayap barat pada tahun 1902. Edith juga menunjukan minat yang tulus dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Menurut National First Ladies Library, sekretarisnya ingat bahwa Edith sering mengirim hadiah uang tunai dalam jumlah besar ke berbagai rumah sakit gratis yang merawat orang miskin. Ia pun menyuruh dokter-dokter untuk membagikan uang tunai kepada mereka yang dipulangkan.
- Rosalynn Carter
Presiden ke-39 Amerika Serikat, Jimmy Carter, pernah menyebut istrinya sebagai “perpanjangan tangan” dari dirinya sendiri. Rosalynn sejak 1977 hingga 1981. Ia pun membuat masyarakat Amerika Serikat kagum dengan kerja kerasnya.
Selain itu, Rosalynn bekerja sebagai advokat untuk kesehatan mental. Ia pun aktif dalam mendukung Amandemen Hak Setara. Tidak mengherankan jika pada tahun 2001, ia terpilih menjadi National Women’s Hall of Fame.
- Martha Washington
Istri dari George Washington ini menjabat sebagai ibu negara sejak 1789 hingga 1797. Bersama suaminya, ia memiliki peran yang cukup penting sebagai ibu negara.
Menurut National First Ladies Library, Martha tetap dicintai oleh para veteran perang. Ia pun dikenal publik karena memberikan dukungan keuangan dan menjadi perantara kepada mereka yang membutuhkan.
Bahkan, tidak hanya orang Amerika Serikat saja yang menggangap Matha sebagai pahlawan wanita, orang Eropa pun demikian.
- Mamie Eisenhower
Mamie berperan sebagai ibu negara selama 8 tahun, mulai tahun 1953 hingga 1961 selama masa kepresidenan Dwight D. Einshower. Saat itu, ia begitu dicintai oleh rakyatnya, terutama para wanita.
National First Ladies Library mengatakan jika beberapa ibu negara lebih menunjukan perannya melalui nilai-nilai yang tengah berkembang di Amerika Serikat.
Saat itu, banyak wanita yang meniru gaya berpakaian dari Mamie, mulai dari pakaiannya hingga gaya rambutnya dengan potongan short bang.
- Abigail Adams
Sebagai ibu negara kedua, prestasi Abigail Adams benar-benar luar biasa. Dia menjabat sebagai ibu negara mulai tahun 1797 hingga 1801 sebagai istri John Adams.
Dalam kurun waktu empat tahun, ia telah membantu suaminya dalam membuat keputusan tentang XYZ Affair, Sedition Act, dan Alien Act. Menurut catatan study.com, pada masa itu Abigail juga turut mengadvokasi hak-hak wanita.
- Laura Bush
Istri dari presiden Amerika Serikat ke-43, George W. Bush, Laura telah meningkatkan pendidikan dan melek huruf di negaranya itu. Sebelum menjabat sebagai ibu negara, ia merupakan guru di sekolah umum.
Dilansir dari laman History Channel, Laura telah memperjuangkan pendidikan dan melek huruf sebelum dan selama berada di Gedung Putih.
Sebagai ibu negara, ia tidak hanya membantu menciptakan Festival Buku Nasional, melainkan mendirikan Yayasan Laura Bush dalam mendukung perpustakaan di Amerika Serikat.
- Nancy Reagan
Sebelum mengemban tugas sebagai ibu negara, Nancy merupakan seorang aktris Broadway. Saat melayani bersama suamianya, Ronald Reagan, ia dikagumi karena sangat vokal dalam melawan narkoba dan alkohol.
Nancy Reagan mungkin telah memulai kariernya sebagai aktris Broadway, tetapi dia langsung menjalani peran barunya sebagai ibu negara dari tahun 1981 hingga 1989. Saat melayani bersama
Wanita yang menjabat sejak tahun 1981 hingga 1989 itu telah mendirikan kapanye anti-narkoba “Just Say No’. Menurut ABC News, ia mendukung penelitian dalam membantu penyakut alzeheimer.
- Eleanor Roosevelt
Eleanor adalah ibu negara yang inspiratif , yang menolak hanya menjadi nyonya rumah di Gedung Putih. Dia pertama kali menjadi ibu negara ketika suaminya, Franklin Roosevelt, menjabat sebagai presiden pada tahun 1933.
Dia mengemban jabatan itu sampai kematian suaminya pada tahun 1945. Selama itu pula, ia telah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
Dikutip dari laman Biography, Eleanor banyak membicarakan tentang hak asasi manusia, serta permasalahan yang menimpa anak-anak dan wanita. Ia pun kerap memantu masyarakat Amerika Serikat yang tidak mampu.
Reporter: Diani Ratna Utami