Air Minum dalam Kemasan di Indonesia Aman Tidak sih?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Air putih adalah air minum sehari hari. Tanpa Air putih tubuh kita akan kekurangan cairan. Namun belakangan masalah muncul karena kemasan air mineral kebanyakan terbuat dari plastik. Kuat dugaan dapat ‘mencemari’ khasiat si air putih.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menjadi kebutuhan tak terpisahkan sehari-hari. Terlebih lagi bila penawaran suatu produk air minum menyebut sederet manfaat kesehatan.

Dari air minum kemasan yang bisa meningkatkan performa tubuh, kandungan pH terbaik untuk tubuh hingga ada yang klaim meningkatkan sirkulasi darah. Masyarakat pun berhadapan pada pilihan keragaman jenis air minum dalam kemasan.

Sebagian besar plastik air mineral terbuat dari polyethylene terephthalate (PET atau PETE). Yaitu plastik yang murah dan ringan dengan kode daur ulang 1. Kode ini dapat terlihat di bagian bawah kemasan plastik. Angkanya terletak di tengah simbol berbentuk semacam segitiga. Namun bila membeli air minum kemasan biasa yang kebanyakan terbuat dari polycarbonate, ada satu hal yang perlu menjadi perhatian.

Polycarbonate terbuat dari bisphenol A (BPA), yang bisa ‘mencemari’ air dalam botol minum. Terutama jika botolnya panas atau cuci berulang kali. Pada botol minum yang terstandard, biasanya sudah tercantum kode daur ulang bernomor 7 untuk botol minum berbahan polycarbonate ini.

Dengan kata lain, BPA yang terkandung dalam botol minum plastik semacam ini terlalu rendah untuk menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang meminumnya.

Yang bahaya itu jika makanan atau minuman kemasan berwadah polyvinyl chloride (PVC). Hal ini karena PVC kerap mendapat julukan plastik beracun. Karena mengandung banyak racun yang dapat larut selama seluruh siklus hidupnya. Produk yang terbuat dari PVS biasanya tidak bisa daur ulang. Oleh sebab itu, penggunaan jenis plastik ini sebaiknya tidak bersinggungan dengan makanan.

Bahaya atau tidaknya air minum kemasan adalah dari proses pengemasannya. Hal ini karena saat proses pengemasan terdapat elemen partikel plastik yang merembes ke dalam air minum kemasan. Sehingga plastik yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut akhirnya meluas, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi

Selain memperhatikan kemasannya, Pastikan produk air minum kemasan yang Anda pilih memiliki logo SNI (Standar Nasional Indonesia). Artinya  telah memenuhi standard keamanan dan kebersihan Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Reporter: Fadila Aliah Hakim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini