Peringatan Hari Kemerdekaan Tahun Ini Sungguh Menyedihkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Di hari kemerdekaan Republik Indonesia tak semua orang bisa menikmati euforia menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke 75 ini. Hal ini erat kaitannya dengan korban pandemi yang terus bertambah dan meningkat dari hari ke hari.

Ketakutan demi ketakutan terus dipertontonkan melalui angka statistik kematian virus Corona. Masyarakat terus dihadapkan dengan gejolak ekonomi yang tak menentu arah. Dihadapkan dengan fenomena sosial yang cukup memperihatinkan, mulai dari banyaknya pekerja diPHK, penghasilan semakin menurun, pelajar disibukkan dengan kegiatan daring yang juga masih dipertanyakan efektifitasnya. Belum lagi pelajar yang terkendala jaringan internet, kuota dan smartphone. Apalah artinya kemerdekaan hari ini?

Kemerdekaan sudah ada di depan mata, kemerdekaan harus dirayakan dengan meriah dan penuh suka cita. Disadari atau tidak situasi saat ini benar-benar menciptakan situasi yang cukup mencekam dan menyedihkan.

Beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang cukup memiliki suasana kegembiraan tersendiri. Misalnya pada saat yang sama pasangan Owi-Butet memenangkan medali emas di Olimpiade Rio pada bulan Agustus 2016.

Dari tahun ke tahun pandangan terhadap hari kemerdekaan ini memang selalu berbeda dengan peristiwa-peristiwa dan rangkaiannya.

Berdasarkan pengalaman ketika masih SMA maka yang terlintas di benak saya ketika 17 Agustus adalah soal upacara kemerdekaan. Pagi-pagi sudah siap-siap berangkat ke sekolah hanya untuk mengikuti prosesi upacara kemerdekaan. Upacara dipersiapkan dengan matang. Parade baris-berbaris pun dilaksanakan dengan meriah. Kantor-kantor, baik pemerintah maupun swasta, sibuk bersolek memperingati hari kemerdekaan.

Sedangkan sekarang tidak bisa merayakan dengan cara seperti biasanya. Pandemi membuat kita harus membatasi jarak. Tak terkecuali dengan pelajaran jarak jauh (PJJ) yang dialami oleh seluruh jenjang pendidikan. Bagaimana mungkin bisa merayakan kemerdekaan dengan seremonial upacara kemerdekaan di sekolah sedangkan sekolah diliburkan karena pandemi.

Apakah hari ini Indonesia benar-benar merdeka? Apakah Indonesia sanggup dengan tantangan yang akan dihadapi di tengah gejolak sosial ekonomi yang makin merosot di tengah pandemi? Kemana kita harus minta pertanggungjawaban?

Bagaimana seharusnya merayakan kemerdekaan di tengah pandemi? Tentu tak semua orang akan sama. Ada yang memilih nekat keluar rumah terus naik gunung dan mengibarkan bendera di puncak gunung meskipun pandemi terus melonjak tajam. Ada yang ke pantai sambil lari-lari membawa bendera dengan action pengambilan gambar dan kamera.

Semua orang yakin dan pasti ingin merayakan hari kemerdekaan dengan penuh suka cita tanpa beban dan konsekuensi serius. Tak terkecuali saya sendiri. Banyak cara untuk memperingati hari kemerdekaan yang jatuh pada bulan Agustus yang juga bertepatan dengan merebaknya pandemi. Dan satu-satunya cara dan sumbangsih paling berharga di hari kemerdekaan tahun ini menurut saya adalah diam di rumah.

Dengan seperti itu kita sudah menyelamatkan bangsa dari merebaknya virus Corona yang sangat potensial mengakibatkan kematian. Kita sudah benar-benar mempertahankan kemerdekaan ini dengan segenap jiwa, raga dan nyawa.

Dan yang paling penting hari ini di tengah pandemi adalah mari kita flashback sedikit dengan mengingat amanat-amanat upacara yang terus direproduksi tiap tahun yang menasehati kita agar hidup bersih, tertib, disiplin, teratur, hemat, dan pemberani.

Dari hal paling sederhana ini kita bisa mengambil pelajaran dan pentingnya kesadaran bahwa hidup bersih, tertib, disiplin, teratur, hemat, dan pemberani adalah sangat dibutuhkan hari ini. Hari kemerdekaan RI seharusnya membuat kita sadar akan pentingnya nilai-nilai kemerdekaan dan amanat upacara. Bukan hanya sibuk dengan seremonial belaka yang nihil akan hikmah dan pelajaran yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas anak muda adalah mengisi kemerdekaan. Dan cara terbaik mengisi kemerdekaan hari ini adalah membaca buku sejarah di rumah. Membaca buku sejarah adalah bagian dari cara menghormati jasa pahlawan dan mempertahankan kemerdekaan di tengah wabah.

Tugas anak muda adalah mengisi kemerdekaan. Dan cara terbaik mengisi kemerdekaan hari ini adalah dengan mengenang jasa pahlawan. Dan cara mengenang jasa pahlawan adalah bisa diisi dengan nonton film perjuangan kemerdekaan dan film-film inspiratif lain tentang kemerdekaan di rumah. 17 Agustus 1945 adalah tonggak Indonesia lahir sebagai negara.

Penulis: Moh. Syahri
FB: @Moh. Syahri
Ig: @moh_syahri
Twitter: @mohsyahri1920

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini