Fakta Baru Tragedi Beirut, Ada 6 Ledakan Kecil Sebelum yang Terbesar

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Analis Israel mengungkapkan kepada Reuters, Minggu 16 Agustus 2020 bahwa ada data seismologi yang menunjukkan enam ledakan kecil sempat terjadi sebelum ledakan utama di Beirut, ibu kota Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020 lalu.

Menurut analis yang tak disebutkan namanya itu, enam ledakan kecil tersebut kemudian memicu percikan api, lalu menyambar ribuan ton amonium nitrat yang tersimpan di g

Reuters juga mewawancarai analis Israel pada Kamis, yang mengatakan data seismologi memperkirakan enam ledakan terjadi lebih dulu sebelum ledakan utama. Menurut analis ini, enam ledakan kecil memicu percikan api yang menyebabkan gudang tempat penyimpanan amonium nitrat itu terbakar.

“Saya tidak dapat mengatakan secara pasti apa penyebabnya, tetapi saya dapat mengatakan ledakan ini terjadi di lokasi yang sama,” kata analis Israel.

Sementara Direktur Pengelola Alford Technologies, Roland Alford menyampaikan ledakan Beirut harus dikategorikan sebagai bom nuklir daripada bom konvensional. Alford Technologies, sebuah perusahaan Inggris yang mengkhususkan diri dalam pemusnahan senjata peledak.

“Ini mungkin di antara ledakan non-nuklir terbesar sepanjang masa,” ujarnya.

Seperti diketahui, ledakan Beirut pada 4 Agustus 2020 lalu mengakibatkan lebih dari 3.000 bangunan rusak parah, 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan sekitar 200 jiwa meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini