MATA INDONESIA, – Menurutku, banyak orang yang dapat menjadi pahlawan. Seperti guru, orang tua, polisi, atau dokter atau peran penting lainnya. Namun, di sini saya akan mengambil sedikit cerita dari hidup saya untuk mengungkapkan apa itu pahlawan di mata saya. Pahlawan ini yang membantu mengantarkan banyak orang mencapai kesuksesannya.
Oh iya, saya hampir lupa memperkenalkan diri. Nama saya Ismail Noor Karim. Saat ini saya berumur 25 tahun dan bekerja di tengah kota Jakarta Pusat. Saya tinggal di Jakarta Timur dan selalu berangkat menggunakan transportasi umum yang tersedia di Jakarta, seperti bus TransJakarta dan angkot gratis Jaklingko. Transportasi tersebut sangat memudahkan diri saya untuk beraktivitas di Jakarta.
Pahlawan di mata saya adalah mereka yang mengantarkan orang-orang sampai tujuannya. Mereka adalah pahlawan yang membantu kita dari balik layar hingga kita melupakan jasanya. Jasanya bagi diri saya cukup banyak, Mereka yang mengantarkan saya waktu pertama kali melamar kerja di tengah kota Jakarta, saat berangkat kerja di pagi hari, dan mengantarkan saya pulang di sore hari.
Untuk sebagian orang jasa mereka tidak terpakai karena banyaknya orang yang menggunakan transportasi pribadi. Tapi bagi orang-orang yang sedang memulai kariernya dan berjuang tanpa kendaraan pribadi maka jasa mereka sangat berguna bagi banyak orang. Oleh sebab itu, jasa mereka sangat berarti karena banyak orang yang menggunakan transportasi umum.
Pahlawan yang saya maksud itu cukup banyak. Salah satunya adalah supir TransJakarta. Tiap harinya mereka melalui macet yang ada di ibu kota. Pernah saya berlari menuju halte yang ada di Sarinah untuk mengejar busway pulang ke arah Ragunan, supir busway tersebut menunggu saya hingga masuk ke bus. Apa yang dia lakukan untuk saya mungkin hanyalah hal kecil baginya, tapi bagi saya itu cukup berarti.
Jasa mereka juga digunakan warga Jakarta untuk bertamasya keliling kota Jakarta. Dengan bermodalkan kartu busway serta biaya transportasi Rp 3.500, kalian sudah dapat berkeliling Jakarta. Lalu, jika kalian bangun lebih pagi dan sampai di halte sebelum jam 7 pagi, kalian dapat membayar biaya transportasi hanya Rp 2.000. Maka dari itu, jasa mereka benar-benar berguna bagi warga Jakarta.
Pahlawan lainnya yang mengantarkan saya pulang itu adalah ojek online. Waktu itu saya pulang dan tiba di halte Pinang Ranti dini hari sekali dan sudah tidak ada transportasi umum seperti angkot yang mengarah ke rumah. Dengan menggunakan aplikasi, saya pun dapat pulang diantar oleh ojek tersebut. Melegakan sekali ketika ada yang mengantar kita pulang sampai tujuan.
Dengan adanya keberadaan ojek online sendiri, mereka menghubungkan masyarakat dengan penjual. Menurut saya, kehadiran jasa mereka benar-benar mengubah dan memajukan masyarakat Indonesia kearah yang lebih baik. Maka dari itu mereka pantas disebut pahlawan yang hadir membantu masyarakat.
Lalu, supir angkot pun termasuk pahlawan bagi saya. Pernah dengan Jaklingko? Ya, transportasi umum yang ada di Jakarta tanpa biaya dengan hanya menunjukkan kartu Jaklingko. saya menggunakan jasa mereka dengan gratis sudah sangat membantu diri saya, tiap sampai tujuan saya tidak lupa berterima kasih kepada supir tersebut karena sudah mengantarkan saya sampai tujuan.
Saya berharap untuk kedepannya supir angkot dapat berkembang seiring berkembangnya teknologi agar jasa mereka tetap digunakan oleh masyarakat. Agar kehadiran mereka tidak kalah dari transportasi lainnya. Saya jadi teringat kembali, dulu mereka yang sering mengantarkan saya waktu berangkat sekolah dulu.
Hal yang supir angkot, busway, dan ojek lakukan mungkin adalah hal yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Mereka mungkin menganggap yang mereka lakukan adalah bagian dari pekerjaan mereka. Tapi, pekerjaan tersebut sudah membantu orang untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Mereka menjadi pondasi dalam proses mencapai kesuksesan seseorang walau hanya bertugas mengantar.
Tidak lupa juga dengan pahlawan lainnya yang bergerak di bidang transportasi. Ada masinis yang membantu membawa pulang masyarakat menemui keluarganya pada saat libur panjang. Pilot yang mengantarkan keluar masuknya warga luar negeri dan dalam negeri ke Indonesia. Banyak sekali pahlawan di bidang transportasi menurut saya.
Oleh sebab itu, bagi saya mereka adalah orang-orang yang pantas disebut sebagai pahlawan. Jika banyaknya warga Indonesia menggunakan jasa transportasi umum tersebut, bukankah kemacetan dapat terhindari? Karenanya, jasa mereka bagi saya sangat berarti dan saya menganggap mereka pahlawan yang bergerak dibalik layar.
Saya sebagai seseorang yang menggunakan jasa pahlawan di bidang transportasi mengucapkan rasa terima kasih dan bersyukur karena keberadaan kalian, saya bisa berada di sini hingga saat ini. Tanpamu, mungkin banyak orang yang akan kesulitan dalam menjalani kegiatannya sehari-hari. Semoga jasamu dikenang dan sukses terus untuk kedepannya, wahai Pahlawanku.
Penulis: Ismail Noor Karim