MATA INDONESIA, JAKARTA-Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah kondisi medis ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan. Menurut laporan Mayo Clinic, penderita GERD mengalami refluks asam lambung lebih dari dua kali dalam seminggu selama beberapa minggu.
Nyeri dada adalah gejala umum dari GERD dan dikenal sebagai heartburn. Dilansir dari Harvard Health, asam dari perut naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar yang menyakitkan tepat di belakang tulang dada. Tak heran, sering disalahartikan sebagai serangan jantung.
Di Amerika Serikat, lebih dari delapan juta kunjungan unit gawat darurat dengan keluhan nyeri dada setiap tahunnya, sakit maag menyumbang lebih dari setengah kasus. Ini artinya, mayoritas yang mengalami nyeri dada datang ke rumah sakit bukan disebabkan oleh serangan jantung.
Pada serangan jantung, nyeri dada digambarkan seperti diremuk, ditusuk, ditekan dengan keras, bukan sensasi terbakar seperti yang dialami penderita GERD. Meskipun begitu, tidak selalu mudah untuk membedakannya.
Dr. Michelle O’Donoghue, spesialis kardiovaskular di Rumah Sakit Wanita dan Brigham menjelaskan, nyeri dada pada serangan jantung cenderung terjadi akibat aktivitas fisik, meskipun tidak selalu.
Lebih jelasnya, berikut cara membedakan nyeri dada akibat heartburn dan serangan jantung yang dirangkum dari Harvard Health:
Gejala nyeri dada yang diakibatkan oleh heartburn meliputi:
- Nyeri seperti terbakar yang terasa di tulang dada
- Nyeri dapat menjalar ke tenggorokan tapi tidak menjalar ke bahu, leher, atau lengan
- Merasakan sensasi seperti makanan kembali ke mulut
- Merasakan pahit atau asam di belakang tenggorokan
- Nyeri dada terasa memburuk saat berbaring atau membungkuk
- Biasanya gejala muncul setelah makan
Gejala nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Nyeri terasa menekan, menusuk, atau menghimpit di bagian tengah dada
- Detak jantung tidak teratur
- Nyeri terasa menjalar ke bahu, leher, atau lengan
- Mengalami keringat dingin, sesak napas, mual, pusing, muntah, atau rasa akan pingsan
- Biasanya terjadi karena aktivitas fisik yang berlebihan dan stres tinggi
Reporter: Safira Ginanisa