MATA INDONESIA, – Pandemi covid-19 memang telah meluluhlantahkan seluruh dunia dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, pemerintahan dan masih banyak lagi. Para pemimpin negeri bersama masyarakat terus melakukan penyesuian-penyesuaian agar mampu bertahan dalam kondisi pandemi ini. Bahkan tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa bangkit berdiri lebih tegak dan lebih kuat lagi dari sebelumnya.
Kita harus bangkit dari keterpurukan ekonomi bangsa, mungkin banyak wirausaha yang luluh lantah pada saat pandemi. Mereka tidak bisa lagi menjual produk seleluasa sebelumnya dikarenakan adanya pembatasan sosial, yang membuat para produsen tidak bisa lagi memasarkan secara langsung produknya kepada para calon pelanggan. Yah mau bagaimana lagi, ini artinya cara pemasarannya yang harus dirubah untuk menyesuaikan dengan kondisi sekarang.
Kalau kita tidak bisa lagi bertemu dengan calon pelanggan secara langsung dalam pasar, maka kita harus bisa menemui mereka melalui daring, bisa menggunakan sosial media ataupun platform e-commerce yang sudah ada. Kalau sekarang penjualan sedang menurun karena daya beli masyarakat yang juga turun, maka sebagai pengusaha yah harus bisa menyesuaikan harga, karena toh biaya produksi juga sudah turun akibat pemberlakuan WFH yang ada. Lalu jika produk mereka sudah mulai kurang diminati oleh masyarakat, maka pengusaha harus bisa menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat yang baru di era pandemi ini. Jangan malas untuk berkesplorasi dalam mengembangkan produk wirausaha. Justru ini adalah momen yang tepat untuk mengembangkan potensi dan inovasi produk yang kita ciptakan.
Banyak dari orang-orang di sekitar kita yang harus kehilangan pekerjaan dan pendapatan di saat kondisi pandemi ini. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan harus menyesuaikan biaya operasionalnya agar tetap bertahan di dalam industri mereka dengan cara salah satunya memangkas biaya operasional yaitu gaji karyawan, dengan mengurangi jumlah karyawan yang ada. Bahkan kita dengar di berita banyak perusahaan besar yang terpaksa harus menutup toko outletnya yang sudah beroperasi selama berpuluh-puluh tahun. Lalu para karyawan yang di-PHK oleh pihak perusahaan pun juga tidak begitu saja dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru, terlebih jika keterampilan kerja mereka terbatas.
Akan tetapi bukan berarti kita harus menyerah dengan keadaan. Inilah saatnya para karyawan memiliki kesempatan untuk menambah keterampilannya agar mampu bersaing di bursa kerja. Dan pemerintah tidak tinggal diam, mereka terus mendorong masyarakat untuk tetap termotivasi untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik, yaitu dengan menelurkan program Indonesia Pra Kerja. Di sini masyarakat bisa belajar keterampilan baru, dengan tetap terus bisa memberikan nahfkah kepada keluarga berupa bantuan insentif bagi para calon pekerja. Tidak hanya itu saja, masyarakat yang kehilangan pekerjaannya justru seharusnya bisa menjadi motivasi besar untuk membuka usaha sendiri di bidang yang mereka minati. Dan untuk permodalannya, banyak sekali lembaga-lembaga keuangan yang memberikan kemudahan dalam memberikan modal usaha, termasuk dari pemerintah yang juga memberikan insentif kepada para pelaku UMKM yang terdampak pandemi di seluruh Indonesia.
Bahkan bagi perusahaan-perusahaan besar, meski mereka harus mengambil keputusan berat dengan mengurangi jumlah karyawa, perusahaan-perusahaan ini juga justru mendapatan kesempatan emas untuk mengembangkan usahanya di sektor digital yang sebelumnya mungkin belum bisa terjamah dengan baik.
Dalam dunia pendidikan juga harus mengalami penyesuaian dan perubahan yang sangat siginifikan. Murid dan guru dipaksa untuk melakukan pembelajaran daring yang sebelumnya sangat awam bagi masyarakat kita. Guru harus berputar otak untuk memberikan pembelajaran daring dengan media yang menarik, begitu pun para murid harus berjuang mengalami kesulitan, keterbatasan dan kebosanan dalam menjalani pembelajaran daring ini. Tidak hanya itu orangtua pun harus terus menyesuaikan waktu agar tetap bisa berkerja sambil mengawasi anak belajar yang tentu saja sangat tidak mudah. Tapi pada akhirnya para guru di Indonesia beramai-ramai memiliki hasil karya media pembelajaran yang sangat menarik dan variatif (video youtube, game, modul dll) dan bisa terus dipakai di tahun-tahun berikutnya, selain mengandalkan buku-buku pelajaran yang sudah ada.
Dan begitu pun bagi para murid, pembelajaran daring ini membuat para siswa untuk melaksanakan literasi yang lebih tinggi dari sebelumnya, karena guru-guru tidak bisa secara langsung menjadi sumber belajar, maka mereka harus aktif mencari sendiri bahan-bahan pelajaran melalui literasi digital. Dan pada akhirnya ini akan menjadi modal besar untuk Indonesia dapat melaksanakan pembelajaran blendid di masa depan yang membuat akses belajar bisa terjadi di mana saja dan kapanpun. Semua anak Indonesia bisa mendapatkan banyak sumber belajar karena tidak lagi terpatok hanya di ruang-ruang kelas saja pada umumnya.
Bangkitlah Indonesia, karena Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan hambanya. Tuhan yakin masyarakat Indonesia mampu bangun, bangkit, berdiri lebih tegak dan kuat, bahkan melompat lebih jauh dan lebih tinggi dari sebelumnya. Apapun keadaannya, apapun rintangannya jika masyarakat dan pemerintah terus bekerjasama saling membantu, bukan tidak mungkin kita akan keluar menjadi pemenang yang sesungguhnya untuk melawan virus covid-19 dan menjadi masyarakat dunia yang lebih baik lagi di mata dunia.
Penulis: Meita Suci Ramadhani
- Instagram : meita_suci_ramadhani