Berkarya, Selebrasi di Tengah Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Jika dikaitkan dengan kondisi terbaru sudut dunia, sekarang kita berada pada masa New Normal. Dimana keadaan segala jenis aspek berkehidupan memasuki masa transisi berkehidupan normal Kembali.

Novel coronavirus atau yang biasa disebut dengan Covid-19 merupakan sebuah jenis virus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada tubuh manusia. Virus corona merupakan zoonosis yang dapat (ditularkan antara hewan dan manusia), biasanya gejala dari penyebaran klinis muncul dalam 2 sampai dengan 14 hari setelah paparan.

Pada 31 Desember 2019, World Health Organization (WHO), China Country Office, mengumumkan sekaligus melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui sebelumnya merupakan Covid-19, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Jumlah kasus Covid-19 berlangsung tergolong cepat dan sudah terjadi penyebaran hingga ke luar wilayah Wuhan dan negara- negara lainnya.

Awal Maret 2020, WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemic di seluruh dunia, sehingga antisipasi terhadap Covid- 19 sudah sesegera mungkin menjadi perhatian universal. Pandemi ini berimbas pada penurunan produksi dan penghasilan sektor perekonomian dunia serta ikut berimbas pada sektor vital seperti pendidikan, dan sektor pendukung lainnya seperti jasa impor/ekspor, industri,pemerintahan, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara. Dampak dari pandemi tersebut tentunya mengancam kesejahteraan sosial dan keberlangsungan hidup masyarakat mengingat kegiatan aktifitas perekonomian terhambat.

Seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari jadi kemerdekaan negara pada tanggal 17 Agustus 2020. Akan tetapi, apa yang bisa dilakukan kita semua untuk selebrasi hari jadi? Presiden Soekarno yang merupakan presiden pertama negara Indonesia menuturkan:

‘Teranglah, saudara-saudara, bahwa jalan ke arah Sosialisme Indonesia harus ditempuh secara gotong royong antara pemerintah dan rakyat. Khususnya dalam keadaan sekarang soal pembangunan di Indonesia tidak berlangsung hanya melalui modal pemerintah akan tetapi juga modal yang dikumpulkan oleh rakyat, baik modal material maupun modal pengalaman, dan lebih modal dalam arti semangat dan patriotis merupakan syarat mutlak bagi kemajuan kita semuanya. Pertumbuhan selanjutnya kea rah Sosialisme Indonesia akandilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri secara kreatif, disesuaikan dengan ciri-ciri kepribadian nasional dari bangsa Indonesia”

(Soekarno)

Demikianlah salah satu penggalan orasi yang disampaikan Presiden Republik Indonesia pertama dalam Deklarasi Ekonomi (DEKON) yang dicanangkan pada 28 Maret 1963.

Dari penggalan tersebut dapat kita simpulkan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian bangsa Indonesia adalah membangun kemampuan rakyat untuk menjalankan roda ekonomi dengan mengandalkan kreativitas dan ide-ide sumber daya manusia yang dimiliki. Hal tersebut memperjelas bahwa dalam keadaan pandemi masih banyak hal positif yang dapat kita lakukan.

Salah satu hal positif yang dapat kita lakukan dalam menyelebrasi hari jadi negara Indonesia adalah membuat karya tulisan yang bermanfaat mengingat persentase minat baca negara Indonesia masih rendah. Terdapat dua jenis faktor yang mempengaruhi minat baca di Indonesia, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal datang dari diri kita sendiri. Bagaimana kita memposisikan kegemaran membaca sebagai sebuah hal yang harus diprioritaskan. Satu lagi adalah faktor eksternal. Faktor tersebut memiliki peranan krusial dikarenakan dipengaruhi oleh lingkungan luar yang tidak berasal dari diri sendiri.

Faktor eksternal juga dapat dikaitkan hubungannya dengan fasilitas yang disediakan oleh lembaga/non lembaga pendidikan, keterjangkauan dan aksesibilitas tempat pendidikan.

Menurut data yang ditunjukan oleh Badan Pusat Statistika (BPS) di tahun 2019, memrepresentasikan 19 persen penduduk Indonesia mengalami buta huruf. Lebih mengejutkan lagi persentase tersebut didominasi oleh masyarakat dengan usia produktif.

Literasi merupakan akar dasar dari sebuah pendidikan dengan tujuan mengedukasi setiap individu untuk mendapatkan wawasan baru yang lebih luas. Generasi muda sebagai salah satu bentuk perwujudan dari tujuan mencapai Pendidikan Indonesia yang berkualitas dan mencerdaskan berbagai generasi.

Dengan mulai berkarya sesuai bidang dan kegemaran masing-masing, kita sudah memulai awalan guna mencapai sinergitas generasi muda dalam mewujudkan kecerdasaan bangsa Indonesia.

Meskipun, pertemuan tatap muka belum bisa dimaksimalkan dalam waktu dekat, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi kendala dan penghalang. Sebuah pertemuan antar-komunitas sosial dengan tujuan meningkatkan aktivitas literasi masih bisa dilaksanakan secara online.

Upaya lain yang dapat kita lakukan misalnya dengan ikut serta membuat tulisan yang berdampak. Sehingga banyak masyarakat yang turut membaca karya kita sebagai bahan referensi. Upaya dalam melaksanakan intregrasi pendidikan daring kedalam gerakan pembuatan karya berbasis literasi merupakan suatu kombinasi yang paling tepat dalam meningkatkan persentase minat baca di Indonesia.

Penulis: Annisa Putri Zauhara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini