MATA INDONESIA, – Indonesia merdeka setelah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Saat itu perjuangan rakyat melawan para penjajah adalah sejarah yang tidak akan bisa terlupakan. Namun sayangnya, banyak anak muda yang lupa dan lalai terhadap jasa-jasa para pahlawan kita.
Bahkan ketika ada pertanyaan “Siapa nama pahlawan Indonesia?” hanya sedikit dari mereka yang bisa menjawab lengkap. Bahkan ada yang nyaris tidak tahu sama sekali.
Generasi Milenial atau Gen Y adalah sekelompok orang yang lahir pada kisaran tahun 1981-1996. Tentunya tantangan yang dihadapi berbeda dengan generasi sebelumnya. Tantangan yang harus dihadapinya cukup beragam. Mulai dari sulitnya mencari pekerjaan, gaya hidup yang metropolis, kesehatan mental, kondisi finansial hingga perkembangan tekhnologi.
Mudahnya kita dalam mengakses Informasi tidak lain berkat pembaruan teknologi yang semakin canggih. Walaupun begitu tetap saja masih ada di antara masyarakat yang percaya dengan adanya ilmu tahayul. Mereka masih sering mendatangi dukun atau sering disebut sebagai orang pintar.
Salah satu terobosan mengubah karakter ini adalah anak muda. Muncul pesulap merah. Ia masih muda, smart dan logis. Pesulap bernama asli Marchel Radhival mengungkap kelakuan para dukun saat melakukan praktik penipuan dan mengeruk uang dari masyarakat.
Itu salah satu contoh anak muda bisa mengubah bangsa ini.
Inilah yang kita perlukan jika ingin Indonesia bangkit dari kebodohan. Kita perlu orang yang bisa mengubah pola pikir yang awalnya salah kembali ke pola pikir yang benar. Selain itu kita perlu rasa percaya diri dari dalam hati kita. Tidak ada salahnya jika kita ingin mengemukakan pendapat selama pendapat itu benar dari sisi pikiran dan undang-undang.
Indonesia perlu melakukan perubahan besar jika ingin menjadi negara yang maju. Maka kitalah sebagai bangsa yang bertanggung jawab yang melakukan perubahan itu. Seorang guru pernah berkata ingatlah 3M untuk perubahan dirimu, Mulai lah dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang.
Penulis: Azkiya Khusnul Ainy
