Bangkit dari Keterpurukan akibat Sulitnya Pekerjaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, – Hampir seluruh negara di dunia saat ini mengalami permasalahan yang sama yaitu pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 merupakan salah satu permasalahan besar yang perlu untuk segera diselesaikan. Segala sektor dibuat terpuruk akibat Covid-19, terutama pada sektor ekonomi. Negara Indonesia sedang mengalami masa-masa resesi. Fakta menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan roda perekonomian, kenaikan angka pengangguran karena tidak adanya lahan pekerjaan menjadi salah satu bukti nyata.

Angka kemiskinan di negara Indonesia terus meningkat. Banyak orang yang kehilangan mata pencaharian dan menjadi jatuh miskin. Jumlah masyarakat miskin di Negara Indonesia telah mencapai 24 Juta. Terdapat risiko jumlah akan terus bertambah jika melihat keadaan pandemi Covid-19 yang belum menemui titik usai.

Faktor utama yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran adalah banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK secara massal kepada para karyawannya.  Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup besar pada perusahaan. Telah banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar akibat mengalami permasalahan keuangan.

Tidak hanya berdampak pada para karyawan, Covid-19 juga memberikan dampak pada para pencari kerja. Jumlah lapangan pekerjaan yang menurun membuat para pencari kerja kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Akibatnya jumlah pengangguran di negara Indonesia menjadi kian bertambah jumlahnya.

Aku, secara pribadi juga terkena dampak langsung dari menurunnya kesediaan lapangan pekerjaan. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan di salah satu Perguruan Tinggi Negeri, aku benar-benar kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Tidak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya ternyata mencari pekerjaan di tengah pandemi sangatlah sulit. Menurunnya lapangan pekerjaan dan naiknya angka pesaing membuatku sulit mendapatkan pekerjaan.

Menjadi pengangguran membuatku menjadi seorang yang terpuruk. Aku benar-benar dibuat depresi akibat kejadian ini. Aku tidak pernah menyangka, rasanya sangat sia-sia menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi selama empat tahun. Harapan utama menjadi seorang Sarjana untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik terasa sirna begitu saja. Selama hampir tiga bulan, aku mengurung diri di dalam rumah karena merasa malu tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

Tetapi setelah berjalannya waktu, aku sadar betul bahwa tindakan dan keputusan yang aku lakukan adalah salah. Tanpa berusaha dan hanya berdiam diri akan menjadikanku lebih parah dalam merasakan penderitaan. Aku harus bisa mencari solusi atas segala permasalahan yang terjadi. Aku memiliki keyakinan jika tidak pantang menyerah dan tetap terus berusaha, pasti akan ada jalan keluar.

Setelah bersembunyi selama tiga bulan, aku memutuskan untuk mencoba melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan. Aku sangat setuju dengan pepatah yang menyatakan bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Setelah berusaha semaksimal mungkin untuk melamar ke berbagai perusahaan, akhirnya aku benar-benar bisa mendapatkan pekerjaan.

Coba kalau terus-terusan berdiam diri, tentunya aku tidak akan pernah bisa mendapatkan pekerjaan sampai saat ini. Aku berharap kalian semua juga memiliki pemikiran sama denganku. Rasanya sudah cukup untuk kita dan negara terpuruk dalam keadaan pandemi Covid-19. Sudah waktunya untuk kita bangkit kembali sekali lagi dan mengatasi segala permasalahan yang terjadi.

 

Penulis: Alto Refa Chandra

Instagram: @altorefa03

Facebook : @alto refa

Twitter : @altorefa03

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini