Agustusan di Rumah Saja

Baca Juga

MATA INDONESIA, – 17 Agustus, tanggal yang selalu ditunggu oleh masyarakat atau lebih tepatnya anak-anak.

Walaupun saya jarang sekali melihat atau mengikuti perlombaan, tetapi ketika melihat binar bahagia anak-anak yang selalu bercerita pada saya tentang perlombaan yang seru atau berapa banyak mereka mendapatkan hadiah, membuat saya seperti melihat langsung perlombaan yang mereka alami.

Di lingkungan rumah yang saya tinggali, rumah-rumah tetangga sudah memasang bendera. Lampu kerlap-kerlip dan tembok yang sudah diukir secantik mungkin. Walaupun keadaan sudah New Normal, kami diperingati untuk selalu menaati perintah seperti mencuci tangan dan memakai masker.

Mungkin 17 Agustus kali ini lebih berbeda dari biasanya. Karena dengan adanya wabah virus yang merenggut beribu-ribu nyawa manusia membuat banyak orang mewanti-wanti. Bahkan ada beberapa daerah yang tidak memperingati hari kemerdekaan Indonesia ini, tapi walaupun begitu jangan bersedih hati karena teknologi semakin hari semakin canggih.

Kita bisa mengikuti perlombaan yang disediakan beberapa media sosial, contohnya seperti memotret diri sendiri atau anak-anak menggunakan pakaian pahlawan, membuat puisi tentang kemerdekaan, dan juga menggambar.

Seharusnya kita lebih banyak bersyukur. Karena apa? Waktu kita dengan orang-orang terdekat lebih banyak diluangkan, tidur siang yang diinginkan para pekerja dapat mereka rasakan kembali setelah sekian tahun, wanita karier yang kadang sulit bertemu buah hati mereka dapat sesering mungkin melihat pertumbuhan sang anak. Dan dengan #dirumahaja bisa membuat kita menambah wawasan bukan? seperti belajar bahasa asing, menambah hafalan Alquran, lebih memahami rumus-rumus, belajar memasak, menjahit, dan lain-lain.

Tujuan saya menulis seperti ini salah satunya ingin meningkatkan percaya diri saya terhadap tulisan yang sering saya buat namun selalu urung saya publikasikan dan juga ingin memberikan semangat untuk para pekerja yang kehilangan pekerjaannya, jangan patah semangat ya! Doa selalu saya panjatkan untuk kalian.

Jadi semua kejadian apapun yang kita semua alami pasti terdapat hikmah dan pelajarannya. Jangan menganggap wabah ini sebagai musibah, siapa tau bahwa kejadian ini adalah cara Tuhan menyampaikan pesan untuk kalian, yang entah itu apa.

Sekali lagi, jangan patah semangat ya!
Terimakasih dan salam hangat saya untuk kalian.

Penulis: Siti Syam Harun
Ig: @sitisyam09

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini