Pamer Santrinya Pelihara Ikan Aligator, Ustaz Yusuf Mansur Minta Maaf

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Santri Ustaz Yusuf Mansyur di pesantren Daarul Quran di kawasan Tangerang diketahui memelihara ikan aligator. Hal itu terlihat dari unggahan Yusuf Mansur di Instagram.

Ustaz Yusuf Mansur pun langsung diperingati netizen akan adanya Undang-undang yang menyebutkan bahwa ikan aligator dilarang dipelihara karena merupakan hewan predator.

Aturan terkait memelihara ikan aligator ini tertuang dalam Undang-undang 31 Tahun 2004 yang diubah menjadi Undang-undang 45 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014.

BACA JUGA: Viral Detik-detik Sahabat Ustaz Yusuf Mansur Meninggal Saat Jadi Imam Salat Subuh

Komentar salah satu netizen tersebut langsung mendapat tanggapan dari ustaz Yusuf Mansur. Ia mengaku kaget saat mengetahui bahwa memelihara ikan aligator bisa dikenai pidana hukuman penjara hingga denda.

Postingan Instagram Ustaz Yusuf Mansur soal ikan aligator.

Melalui postingan terbarunya, ustaz Yusuf Mansur pun mencoba menerangkan permasalahan tersebut. Ia mengaku antara tahu dan tidak tahu soal peliharaan ikan aligator bisa dikenai pidana.

“Kemaren nguras area danau di area pohon jamblang, di DQ. Trs saya dapet WA, dari kawan pengasuh pondok. Berisi foto ikan alligator. Saya takjub. Luar biasa… Dan saya aplod, hehehe,” tulis ustaz Yusuf pada Kamis 23 Juli 2020.

“Tanpa tau itu ternyata binatang yang dilindungi. Ada kawan yang komen, dan karenanya saya terima kasih. Luar biasa. Saya udah jawab di komenan itu. Makasih. Dan segera diambil tindakan,” lanjutnya.

Setelah mendapat peringatan itu, ustaz Yusuf langsung memberitahu orang yang ada di pesantren miliknya terkait hal itu. Ia juga membeberkan santri yang mempunyai ikan aligator tersebut memang sering membawa reptil seperti ular sanca dan piton.

“Saya abis jawab komenan itu, kemaren, langsung capture dan kirim ke kawan-kawan pengasuh. Bahwa itu adalah binatang yang dilindungi. Ambil langkah. Ternyata selama ini, antara tahu dan nggak tahu,” kata ustaz.

“Tepatnya, nggak ada yang konsen ke soalan ini. Sampe kemudian ada intruksi saya soal danau dikeringin untuk dibersihkan dll. Ketauanlah ada ikan segede itu.”

“Riwayatnya adalah, ada santri pecinta reptil. Yang bawa ‘kawanan’ reptil. Bukan saja alligator. Tapi juga sanca dan piton. Ngeri nggak tuh, hahaha,” sambung ustaz Yusuf Mansur.

BACA JUGA: Julie Chaniago Hina Sayyidah Aisyah, Ustaz Yusuf Mansur Minta Ditindak

“Santrinya sendiri udah lulus. Dan saya tanya, kemana itu hewan-hewan reptil? Kawan- kawan jawab, ‘Waktu itu juga udah mau disita. Tapi pengasuh ga ada yg berani nyita, wkwkwkwk.’ Jadi, hanya disarankan, agar dikeluarkan dari area pondok.”

Di akhir keterangannya, ustaz Yusuf menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak. Ia juga berterima kasih karena sudah memberitahu soal masalah ikan tersebut.

“Saya terima salah. Semoga jadi kebaikan buat keluarga besar reptil seluruh nusantara… Dan para pecintanya… Juga buat ekosistem alam ini. Mhn maaf an pribadi dan keluarga besar Pesantren. Siap mendapatkan petunjuk lebih lanjut dari yang mengerti dan paham soalan ini,” kata Yusuf Mansur.

View this post on Instagram

Kemaren nguras area danau di area pohon jamblang, di DQ. . . Trs saya dapet WA, dari kawan pengasuh pondok. Berisi foto ikan alligator. . . Saya takjub. Luar biasa… . . Dan saya aplod, hehehe. Tanpa tau itu trnyata binatang yang dilindungi. Ada kwn yg komen, dan karenanya saya terima kasih. Luar biasa. Saya udah jawab di komenan itu. Mksh. Dan sgr diambil tindakan. . . Nah, naek ke detik.com rupanya. Hebat juga, hehehe. Berarti Detik.com stalking sampe ke komen2 IG saya, hehehe. Top. Bagus. Buat edukasi masyarakat juga. Banyak yang ga tau, kayak saya. . . Saya abis jawab komenan itu, kemaren, lsg capture, dan kirim ke kwn2 pengasuh. Bhw itu adalah binatang yang dilindungi. Ambil langkah. . . Ternyata selama ini, antara tau dan ga tau. Tepatnya, ga ada yg konsen ke soalan ini. Sampe kemudian ada intruksi saya soal danau dikeringin untuk dibersihkan dll. Ketauanlah ada ikan segede itu. . . Riwayatnya adalah, ada santri pecinta reptil. Yang bawa "kawanan" reptil. Bukan saja alligator. Tapi juga sanca dan piton. Ngeri ga tuh, hahaha. . . Santrinya sendiri udah lulus. . . Dan saya tanya, kemana itu hewan2 reptil? . . Kawan2 jawab, "Waktu itu juga udah mau disita. Tapi pengasuh ga ada yg berani nyita, wkwkwkwk." Jadi, hanya disarankan, agar dikeluarkan dari area pondok. . . Saya kemaren wa gini, "Ini santri mesti istimewa. Ga semua cinta reptil. Ga semua sayang reptil. Ga semua bisa deket dengan hewan-hewan beginian…" . . Kata kawan-kawan pengasuh, santri kami itu, Jalu namanya, skrg udah bergabung dengan pecinta reptil yang lain, dan melakukan berbagai aktifitas terkait dengan reptil2… . . Nah, rupanya, ikan Aligator itu dicemplungin beliau, ke danau. Pada ngeh ga ngeh. Makanya segede itu ikannya. Saya sendiri serem liatnya. . . Yang masih jadi misteri, sanca sama pitonnya. Di mana tuh… Hehehe. . . Saya terima salah. Semoga jadi kebaikan buat keluarga besar reptil seluruh nusantara… Dan para pecintanya… Juga buat ekosistem alam ini. . . Mhn maaf an pribadi dan keluarga besar Pesantren. Siap mendapatkan petunjuk lebih lanjut dari yang mengerti dan paham soalan ini.

A post shared by Yusuf Mansur (@yusufmansurnew) on

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini