Viral! ASN Pakai Seragam Korpri Panjang hingga Lutut, Politikus PDIP: Ini Bahkan Bukan Arab

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah cuitan dari politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, soal baju korpri dengan ukuran panjang menjadi sorotan netizen. Foto tersebut mulanya diunggah olah akun @kondekturbus_.

Pada Rabu 15 Juli 2020, akun tersebut mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria memakai baju korpri dengan ukuran panjang hingga ke lutut. Foto tersebut diberi narasi, “Model seragam baru ASN Khilafah?”.

Dalam foto terlihat, pria yang memakai seragam korpri panjang itu tampak berdiri berjajar dengan laki-laki lain. Rata-rata para ASN dalam foto itu memakai peci hitam, hanya ada satu pria yang tidak memakai peci.

Mereka semua memakai baju korpri berwarna biru dan juga mengenakan masker. Tiga di antara pria itu bahkan memakai pelindung wajah atau face shield, termasuk laki-laki yang berbaju korpri panjang.

BACA JUGA: Viral! Aksi Tiga Wanita Asik Jogetan di Lampu Merah, Netizen: Harga Diri Dijual Obral

Melalui akun @budimandjatmiko, Budiman pun buka suara terkait viralnya foto ASN berbaju korpri panjang ini. Budiman beranggapan ASN berbaju korpri panjang itu tidak identik dengan Arab.

Menurutnya, baju itu lebih mirip pakaian khas Afghanistan atau Pakistan. “Ini bahkan bukan Arab. Ini lebih ke pakaian tradisional khas Afghanistan atau Pakistan,” cuit Budiman.

Tak cukup hanya mengomentari, Budiman pun melaporkan penemuan ini kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo. “Segitunya orang-orang ini menolak jadi Indonesia (pokoknya sebisa mungkin harus ‘Islam’ dalam makna sempit mereka)..CC pak @tjahjo_kumolo.”

Hingga berita ini ditulis belum ada infomasi apakah foto ini asli atau hasil editan.

Gimana menurut Kamu?

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini