MATA INDONESIA, JAKARTA – Mungkin kita pernah mendengar adagium yang berbunyi demikian, “Di balik laki-laki sukses, ada wanita hebat di belakangnya,”. Idiom ini pun layak disematkan bagi pasangan Robert Baden-Powell dan Olave Baden-Powell.
Di atas kapal penumpang Arcadia pada Januari 1908, jumpa pertama Baden-Powell dan Olave terjalin. Benih-benih asmara pun mulai bersemi. Mereka terpaut usia 32 tahun, Olave 23 tahun, sedangkan Robert Baden-Powell 55 tahun.
Tapi jodoh memang tak kenal jarak dan usia. Setelah beberapa tahun menjalin cinta, akhirnya mereka mengukuhkannya lewat pernikahan kudus pada 30 Oktober 1912. Dari hubungan ini mereka dikaruniai tiga orang anak. Mereka adalah Arthur Robert Peter Baden-Powell (30 Oktober 1913 – 9 Desember 1962), Hon. Heather Grace Baden-Powell (1 Juni 1915 – 3 Mei 1986) dan Hon. Betty St. Clair Baden-Powell, CBE (16 April 1917 – 24 April 2004).
Namun di awal pernikahan tersebut, banyak pihak yang berburuk sangka atas hubungan tersebut. Maklum, saat itu Baden-Powell merupakan tokoh yang sangat populer dan menjadi panutan.
Ada 100.000 anggota pramuka (kepanduan) putra yang meragukan hubungan tersebut. Mereka berspekulasi pernikahan ini akan membuat Robert Baden-Powell berhenti menjadi pemimpin pandu dunia. Bahkan berpotensi menghambat perkembangan gerakan kepanduan.
Laiknya mendaur angin di tengah badai, spekulasi tersebut tak terbukti. Olave malah sangat mendukung suaminya mengembangkan gerakan kepanduan. Bahkan Olave turut berkecimpung langsung sehingga gerakan kepanduan tumbuh pesat menjadi kegiatan yang digemari kaum muda di seluruh dunia.
Visinya terhadap organisasi ini membuat gerakan kepanduan putri berkembang menjadi organisasi khusus putri dan wanita terbesar sepanjang sejarah. Karena hal itu pula, kalangan kepanduan sepakat menyebutnya “Mother of Millions”.
Olave mulai tertarik dan berkiprah di dunia kepanduan pada tahun 1914 atau 2 tahun setelah menikah dengan Baden-Powell. Pada tahun 1917 Olave dipercaya menggantikan posisi Agnes Baden-Powell sebagai Presiden Kepanduan Putri Inggris.
Pada tahun 1918, Olave mendapatkan penghargaan gold Silver Fish, penghargaan tertinggi kepanduan putri Inggris dan hanya baru 2 kali diberikan (yang kedua adalah Betty Clay pada tahun 1995). Kemudian, pada tahun 1930, Olave diangkat menjadi pemimpin kepanduan putri dunia.
Olave terlahir dengan nama Olave St. Clair Soames, 22 Februari 1889, di Chesterfield, Derbyshire, Inggris. Sepanjang hayatnya, ia telah melakukan perjalanan lebih dari setengah juta mil, mengerahkan segala kemampuannya demi kemajuan gerakan kepanduan.
Mungkin dialah salah seorang wanita yang paling sering melakukan perjalanan di dunia ini. Bayangkan saja, kurang lebih 111 negara telah ia kunjungi. Bahkan di usia 80 tahun pun ia masih aktif berkunjung ke berbagai negara.
Namun, perjuangan gigihnya ini harus purna. Pada tahun 1970 karena dokter mendiagnosisnya menderita diabetes akut dan harus mengakhiri petualangannya. Olave tutup usia 25 Juni 1977 di Bramley Surrey Inggris pada usia 88 tahun.