Salah Lirik Saat Nyanyi ‘Indonesia Raya’ di Debat Pilpres, Rossa Akhirnya Minta Maaf

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Debat Keempat Pilpres 2019 masih menyisakan cerita. Tak cuma materi debat dari kedua kubu yang dikomentari, penampilan pembuka dari penyanyi Rossa pun tak luput dari komentar netizen.

Dalam opening Debat Keempat Pilpres, Sabtu, 30 Maret 2019, Rossa menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’. Nah, penampilannya kala membawakan lagu tersebut tadi malam menuai komentar miring para netizen. Banyak yang mencibir, mulai dari soal mikrofon hingga salah lirik.

“Omg whats wrong with the mic dub in National anthem singing,” kata akun Twitter @thehoelygrail.

“Rossa yang salah lirik atau gue yang salah denger tadi nah????” tulis akun @ibrahim_ti.

“Di awal lagu Indonesia Raya, Rossa keliatan banget groginya,” kata akun @catatankakicoki.

“ada yg ngrasa janggal ketika teh Rossa nyanyiin lagu Indonesia Raya?? #DebatPilpres2019,” tulis akun @rahad8401.

Rossa sendiri memang tampak gugup ketika awal-awal menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’. Bahkan sempat terjadi gangguan mikrofon dan salah lirik. Tetapi ia terus membawakan lagu kebangsaan Indonesia itu hingga rampung.

Menanggapi ini, Rossa pun telah menyampaikan permintaan maafnya lewat unggahan di akun Instagram.

“Hari ini saya diberikan tugas besar untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri dalam debat capres yang keempat.
Tentunya itu merupakan kehormatan besar untuk saya. Namun sayangnya karena gugup, saya membuat kesalahan dalam menyanyikan satu kata dalam lagu Indonesia Raya yang pastinya saya hafal diluar kepala.
Dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan ini🙏. Dan dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa salut terhadap Capres 01 & Capres 02 dan seluruh pendukungnya yang menjaga suasana debat tetap hangat dan damai,”
tulis Rossa, dikutip Minggu, 31 Maret 2019.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini