Cuaca Masih Buruk, Jabodetabek Bakal Hujan Petir Seharian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA –Wilayah Jabodetabek diprediksi masih akan mengalami cuaca buruk hari ini, Rabu 19 Februari 2020. Hujan deras disertai petir diprediksi mengguyur sepanjang hari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan resminya menyebut, cuaca buruk ini diakibatkan adanya siklonik Samudra Hindia dan Teluk Carpentaria.

Untuk wilayah lima wilayah Jakarta akan diguyur hujan lokal pada pagi hari di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Lalu untuk Jakarta Selatan dan Jakarta Timur hanya berawan.

Pada siang hari, akan berawan untuk kawasan Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara. Hujan ringan akan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Tiga wilayah antara lain Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur akan berawan di malam hari. Lalu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara diperkirakan akan terjadi hujan lokal. BMKG memperkirakan pada dini harinya, kelima wilayah Jakarta itu akan terjadi hujan disertai petir.

Selain Jabidetabek, daerah lainnya juga mengalami hal yang sama, yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, kemudian Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua.

Juga termasuk Riau, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini