6 Fakta Mengejutkan Hacker Sleman yang Bobol Perusahaan Sampai Rp 31,5 Miliar

Baca Juga

MINEWS.ID, SLEMAN – Mabes Polri baru-baru ini mendapat acungan jempol karena berhasil membongkar praktik peretasan canggih yang dilakukan hacker muda asal Sleman Yogyakarta, berinisial BBA masih berusia 21 tahun terhadap perusahaan di Amerika Serikat (AS). Namun, fakta lain yang terungkap justru sangat mengejutkan.

Beberapa fakta itu adalah;

1. Anak Baik-Baik

Bareskrim Mabes Polri yang menangkap BBA ternyata tidak menemukan catatan kriminal yang bersangkutan sebelum ini.

2. Lulusan SMA

Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul menyatakan setelah pemeriksaan diketahui BBA hanya lulusan SMA.

3. Belajar Sendiri Sejak SMP

Dia menggemari komputer sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ternyata BBA memang memiliki bakat di bidang teknologi informasi tersebut.

4. Pemain Tunggal

Polisi juga mengungkapkan BBA bukan merupakan anggota jaringan peretas dalam maupun luar negeri. Dia bekerja sendiri.

5. Jual Beli Saham

Selain melakukan peretasan, pekerjaan BBA sehari-hari adalah jual-beli saham dan mata uang asing via online.

6. Bekerja Selama Lima Tahun

BBA melakukan peretasan sejak 2014 dan mengumpulkan 300 Bitcoin atau senilai dengan Rp 31,5 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini