MATA INDONESIA, KARAWANG-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang, terus mengupayakan produk hasil Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai produk ekspor unggulan Karawang agar dapat bersaing di pasar global.
Dari sejumlah bahan produk IKM di Kabupaten Karawang, Tahun ini (2022) ada dua produk ekspor unggulan Karawang yang menjadi perhatian khusus bagi Disperindag untuk ditingkatkan.
Kepala Disperindag, H. A. Suroto, mengatakan, dari 30 perusahaan industri kecil menengah yang dilakukan proses verifikasi terdapat empat produk yang menjadi unggulan.
“Dari 30 itu empat yang menjadi unggulan untuk tahun 2022. Dari empat itu dua itu dilakukan proses pemutakhiran data menyangkut status badan hukum perusahaan,” Kata Suroto.
Suroto menerangkan, dua produk unggulan ekspor yaitu jenis produk tas kulit, dompet “Namita” handmade milik Nina Rokayah dan Produk Anyaman Eceng Gondok milik Sambinah, mendapat perhatian untuk pembinaan agar badan hukum yang tetap.
Pasalnya, sampai saat ini dua produk tersebut belum memiliki status badan hukum yang tetap sebagai Perseroan Terbatas (PT).
“Dari dua produk ini dilakukan pembinaan nanti, dilakukan proses preview ulang terhadap badan hukum, karena keduanya tidak memiliki badan hukum yang diminta oleh kementrian,” katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, akan membantu fasilitasi agar produk-produk unggulan ekspor tersebut memiliki badan hukum hingga Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
“Dua produk ini akan kita bantu fasilitasi untuk bisa mendirikan badan hukum. Berati mulai dari Nomor Induk Berusaha (NIB), Akta notaris sampe nanti ke kemenkumham. Sampai punya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kemudian lambang labelnya, yang sudah dapet pengesahan dari Kemendag,” katanya.
Suroto, mengatakan Ekspor produk tersebut sebenarnya sudah dilakukakan tetapi bukan sendiri melainkan melalui pihak ketiga yang mengumpulkan bahan produksi.
Adapun, selain dua produk yang menjadi ekspor unggulan di tahun ini, ada juga dua produk lain yang akan jadi proyeksi Disperindag di 2023 mendatang.
Reporter: Deny