Sama-Sama Menjadi Ibu Sambung, Nathalie Holscher Dibandingkan dengan Sabrina Chairunnisa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sama-sama menjadi ibu sambung, Nathalie Holscher kerap kali dibanding-bandingkan dengan istri dari Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa.

Namun, hal tersebut berawal dari komentar salah satu netizen yang meminta Nathalie Holscher belajar dari Sabrina Chairunnisa terkait mendekatkan diri dengan anak sambung.

“Harusnya Nathalie belajar dari ini. Mencoba jadi sahabat dulu,” tulis netizen.

Istri Deddy Corbuzier itupun ternyata merasa tidak nyaman dengan komentar netizen tersebut dan langsung membalas komentar tersebut.

“Alangkah baiknya kita sebagai sesama perempuan tidak membandingkan apalagi dengan intensi negatif ke sesama perempuan,” ujar Sabrina.

“Kita nggak pernah tau dan ga pernah berada di kehidupan beliau. Yang hanya kita bisa tau hanya sepenggal yang mungkin versi media,” sambungnya.

Lebih lanjut, dirinya justru merasa sangat sedih karena Nathalie Holscher kerap kali disbanding-bandingnkan dengan dirinya.

“Ga ada bangga-bangganya aku diginiin jujur, malah sedih banget baca ginian di sosmed. Dan siapa lah aku sampe harus jadi panutan bagi kehidupan rumah tangga orang lain,” ujarnya.

Terakhir, sebagai sesama perempuan Sabrina Chairunnisa meminta kepada para wanita untuk selalu menghargai sesama wanita lainnya.

Unggahan stori Instagram Sabrina Chairunnisa

“Woman support woman ga selamanya harus dengan saling dukung lho. Tapi sebenarnya dengan tidak merampas kebahagiaan sesama, menggurui dengan hujatan atau sesimple tidak dengan mencibir di sosmed termasuk bentuk women empowerment lho,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini