Minggu Depan Naik Kereta Api Harus Tunjukkan Lagi Hasil Negatif PCR atau Antigen, Kecuali …

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil tes negatif PCR dan Antigen kembali diberlakukan untuk penumpang kereta api, kecuali pelaku perjalanan sudah mendapat booster Covid-19.

Hal itu diungkapkan VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulisnya, Minggu 10 Juli 2022.

“Kebijakan ini berlaku mulai keberangkatan 17 Juli 2022,” kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Minggu 10 Juli 2022.

Hasil negatif tes PCR atau antigen tersebut ditunjukkan saat pelaku perjalanan melakukan boarding.

Joni menjelaskan, aturan tersebut menyesuaikan dengan terbitnya SE Kementerian Perhubungan Nomor 72 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Perkeretaapian pada Masa Pandemi Covid-19 tanggal 8 Juli 2022.

Joni mengungkapkan KAI saat ini juga menyediakan fasilitas vaksinasi di berbagai lokasi stasiun dan klinik kesehatan miliknya.

Dalam memperlancar proses pemeriksaan, Joni menegaskan KAI telah mengintegrasikan ticketing system KAI dengan aplikasi Peduli Lindungi.

Dengan demikian KAI langsung bisa mengetahui status vaksinasi pelaku perjalanan tersebut.

Selama perjalanan dengan kereta api para penumpang harus tetap mengenakan masker saat di gerbong maupun stasiun kereta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini