MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah saatnya pemerintah memastikan keamanan di Nduga dan Papua terjamin mengingat masyarakat setempat sangat dirugikan saat Kelompok Separatis-Teroris (KST) Papua berbuat ulah seperti beberapa hari belakangan.
Penegasan itu diungkapkan pengamat konflik dari Menara Institute Papua, Rocky dalam keterangan tertulisnya yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 8 Juni 2022.
“Setiap aksi yang mereka lakukan itu pasti berdampak pada lumpuhnya layanan transportasi udara dan terhambatnya distribusi logistik di Kenyam. Hal itu sangat merugikan masyarakat, karena pasti minim pasokan bahan makanan,” ujar Rocky.
Bukan hanya Nduga, Papua menurutnya, sudah harus bebas dari teror dari KSTP agar pembangunan dan roda ekonomi berjalan dengan baik.
Rocky juga meminta Panglima TNI mempertebal pengamanan di Bandara Kenyam sebagai pusat lalu-lintas logistik di Nduga dengan menambah aparat dari pasukan khusus seperti Paskhas TNI AU.
Hal itu juga harus dilakukan di bandara-bandara lain seperti Ilaga, Mulia, Nabire dan Wamena.
Prioritas penempatan personil pasukan khusus itu harus disesuaikan dengan riwayat aksi-aksi KSTP, bukan pada padatnya lalu lintas udara di wilayah tersebut.
Apalagi teror yang diciptakan KSTP Egianus Kogoya bukan baru saja terjadi pada tahun-tahun ini, tetapi sudah beberapa tahun belakangan.
Menurut Rocky mereka sudah melakukannya sejak 2018. Pada 22 Juni 2018 misalnya mereka juga menembaki pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU juga sedang parkir di Bandara Keyam.
Akibatnya pesawat itu rusak bahkan pergelangan kaki kanan Co-Pilot nya terkena serpihan peluru.
Sedangkan pada 11 Januari 2020, melakukan aksi penyerangan terhadap Pos Brimob lagi-lagi di wilayah Bandara Kenyam sehingga menyebabkan seorang personil Brimob tertembak di bagian paha.