Begini Reaksi Amber Heard di Unggahan TikTok Pertama Johnny Depp

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Johnny Depp telah memenangkan proses hukumnya dengan Amber Heard. Ia pun merayakan kemenangannya dengan mengadakan pesta dan mengunggah sebuah video yang menunjukkan kebahagiaannya.

Ia mengunggah video TikTok pertamanya itu dengan menyampaikan pesan pada penggemar dan pendukungnya. Ia menuliskan, “Kepada semua pendukungku yang paling berharga, setia, dan tak tergoyahkan. Kami telah bersama-sama di mana pun, kami telah melihat semuanya bersama-sama.”

“Kita telah berjalan di jalan yang sama bersama. Kami melakukan hal yang benar bersama-sama, semua karena kalian peduli (padaku). Dan sekarang, kita semua akan maju bersama,” lanjutnya.

@johnnydepp

To all of my most treasured, loyal and unwavering supporters. We’ve been everywhere together, we have seen everything together. We have walked the same road together. We did the right thing together, all because you cared. And now, we will all move forward together. You are, as always, my employers and once again I am whittled down to no way to say thank you, other than just by saying thank you. So, thank you. My love & respect, JD

♬ Stranger – Love Joys

Melansir dari ET, Amber Heard pun memberikan reaksinya melalui juru bicaranya terhadap video pertama dari TikTok Johnny Depp itu.

“Seperti yang dikatakan Johnny Depp, dia ‘bergerak maju’, (tapi) hak-hak perempuan bergerak mundur. Pesan vonis kepada korban KDRT adalah takutlah untuk berdiri dan angkat bicara,” kata juru bicara Amber Heard.

Sementara itu, Amber dinyatakan kalah dari persidangannya dan mengaku kecewa atas putusan hakim. Ia pun mengajukan sidang banding pada pengadilan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini