Ajaran Darul Arqam yang Disebut Menyimpang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gen Halilintar belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial khususnya Twitter dan TikTok. Pasalnya, sosok ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid diduga terlibat sebagai pengikut dari aliran sesat, Darul Arqam.

Darul Arqam merupakan organisasi terlarang yang didirikan oleh Syekh Ashaari atau Abuya yang berpusat di Malaysia pada 1968. Organisasi tersebut dianggap telah menyebarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan syariat Islam, lebih dari 100 ribu orang bergabung dan tersebar di ASEAN, termasuk Indonesia.

Organisasi terlarang ini tidak diakui dan sudah diblacklist di Indonesia dan Malaysia. Sang pendiri, Abuya Ashaari mengakui dirinya sebagai Bani Tamim atau pendamping Imam Mahdi.

Darul Arqam sendiri menganjurkan jemaahnya untuk berbisnis sesuai syariat demi mensucikan diri kepada Tuhan dengan menyumbangkan harta yang dimiliki. Para pengikut yang memiliki penghasilan tetap, harus bersedia dipotong gaji hingga 10 persen setiap bulan, bahkan lebih.

Tujuan ajarannya yaitu: Melalui proses pendidikan hati atau jiwa sufi, lahir sifat-sifat dermawan di kalangan mereka, sehingga orang-orang kaya menjadi ‘bank’ bagi yang memerlukan.

Darul Arqam Disebut Menyebarkan Ajaran Sesat

Ajaran Darul Arqam telah nyata menyimpang dari dasar akidah Islam. Berikut kesesatan-kesesatan Darul Arqam yang dikutip dari berbagai sumber:

1. Abuya Ashaari menyatakan bahwa dirinya adalah PuteraBani Tamim atau pendamping Imam Mahdi.
2. Abuya mengaku pernah berdialog dengan Nabi Muhammad SAW. Ia meyakini gurunya, Syeikh Syuhaimi yang sudah wafat asal Wonosobo, adalah Imam Mahdi, dan Ashaari adalah penerus Syuhaimi.
3. Abuya diyakini memiliki ilmu laduni (ilmu yang didapatkan langsung dari Allah SWT). Dan para pengikutnya menyakini bahwa Abuya adalah tafsir Al-Qur’an dan As-Sunnah yang bergerak.
4. Mereka menambahkan dua kalimat syahadat. Selain kalimat syahadat kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka menambahkan dengan kalimat syahadat kepada Abu Bakr, ‘Umar, Utsman, ‘Ali  dan kepada Muhammad bin Abdillah As-Suhaimi dan menyatakan bahwa dia adalah Imam Mahdi.
5. Mereka mensyaratkan untuk menjadi orang yang bertakwa harus dibimbing oleh seorang mursyid (pembimbing). Dalam hal ini yang mereka maksud dengan mursyid adalah Abuya Ashaari.
6. Abuya membuat ramalan-ramalan, jadwal Tuhan dan lain sebagainya. Tak heran jika sebagian pengikutnya sangat sering bertanya kepadanya tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

Reporter: Dhea Salsabila

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondisi Ekonomi Global Bergejolak, Chuck: Saatnya Presiden Prabowo Menerapkan Rezim Pemulihan Aset

Mata Indonesia, Jakarta - Kondisi perekonomian global masih diwarnai ketidakpastian dengan laju pertumbuhan belum optimal yang dipengaruhi oleh lemahnya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini