Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup, BPBD: Jauhi Radius 3,5 Km!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Akhrinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memutuskan untuk menutup semua jalur pendakian Gunung Slamet yang rawan erupsi.

Penutupan tersebut dilakukan setelah adanya peningkatan status terbaru Gunung Slamet, yang saat ini berada pada level II atau Waspada.

“Para pendaki dilarang berada di gunung. Kita sudah tutup empat jalur pendakian gunung Slamet Baturraden, Pemalang dan Wonosobo,” kata Kepala BPBD Jateng Sudaryanto, Jumat 9 Agustus 2019.

Masyarakat pun diimbau menjauhi radius 3,5 kilometer dari puncak gunung. BPBD saat ini tengah fokus memastikan keselamatan warga agar tak menimbulkan korban jika Gunung Slamet erupsi.

“Radius 3,5 kilo harus dikosongkan dari aktivitas warga. Jarak aman saat ini sekitar radius 4 kilo dari puncak Gunung Slamet,” ujar Sudaryanto.

BPBD Jateng juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Jateng yang memiliki kewenangan di lahan hutan Gunung Slamet untuk mencegah para pendaki yang bandel dan nekat mendekati puncak.

Kata Sudaryanto, aktivitas kegempaan di Gunung Slamet saat ini agak berbeda dengan gunung api lainnya. Gunung Slamet, punya karakter kegempaan eksplosif dan diperkirakan statusnya masih bisa terus berubah yang mengikuti fenomena alam.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini