MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari meminta pemerintah memberikan diskresi karantina pada atlet luar negeri. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) siap memfasilitasi.
Okto menjelaskan, diskresi yang dimaksud adalah kewenangan untuk menjalani karantina dengan kebijakan yang berbeda, seperti karantina dengan menerapkan sistem bubble atau gelembung. Hal ini pernah dilakukan di Bali saat PBSI menggelar tiga turnamen bulutangkis.
Diskresi diberikan kepada pelaku olahraga luar negeri karena aturan karantina biasa membuat mereka kesulitan menjaga kondisi fisik sebelum bertanding.
“Kami menyampaikan kepada Menpora Zainudin Amali untuk adanya diskresi. Mereka tetap karantina, tetapi mungkin dengan sistem gelembung. Jadi atlet yang baru pulang dari pertandingan di luar negeri mereka bisa berlatih untuk menjaga kebugarannya karena tidak mungkin atlet tidak latihan berhari-hari,” kata Okto.
Menpora Zainudin Amali menerima usulan terkait diskresi karantina. Dia siap memfasilitasi pertemuan KOI dengan BNPB (Badan Nasional Penganggulangan Bencana) dan Kementerian Kesehatan untuk mendiskusikan masalah tersebut.
“Kami mengerti apa yang disampaikan KOI. Kami akan mengatur pertemuan untuk membicarakan hal ini lebih lanjut,” kata Menpora Amali.
Sebelumnya, Dorna mengancam akan membatalkan MotoGP Mandalika jika pembalap dan tim harus menjalani karantina setibanya di Indonesia.