MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua tahun sudah kita hidup di tengah pandemi, namun setahun terakhir atau tahun 2021 mungkin yang paling menarik karena ada perjuangan hidup-mati bangsa ini sehingga bisa mengendalikan pandemi.
Perjalanan penanganan pandemi Indonesia yang menjadi epic itu dimulai dengan puncak pertama gelombang kasus Covid-19.
- Puncak Gelombang Pertama.
Terjadinya puncak gelombang pertama kasus Covid-19 itu akibat meningkatnya mobilitas pada liburan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Puncak kasus, menurut catatan Satgas Penanganan Covid-19, ada di angka 14.518 kasus per hari yang terjadi pada 30 Januari 2021.
Di tengah puncak gelombang pertama dilakukan suntikan pertama Vaksinasi Covid-19 kepada Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021.
- PPKM Mikro
Untuk menurunkan kasus harian Covid-19, Pemerintah Jokowi membentuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro mulai 9 Februari 2021.
Selain itu, pemerintah membentuk posko PPKM Mikro di tingkat desa atau kelurahan. Serta dimulainya vaksinasi lansia dan petugas publik.
- Kasus Covid-19 Mulai Turun
Setelah dibentuk PPKM Mikro dan posko di tingkat desa, secara perlahan tapi pasti jumlah kasus harian mulai turun.
Antara Maret – April 2021 jumlah kasus harian Covid-19 berkisar antara 3000-5000 kasus.
- Pelarangan mudik Idul Fitri 1442H yang gagal.
Untuk mencegah terjadinya gelombang kedua Covid-19, pemerintah mengeluarkan larangan mudik Idul Fitri 1442 H.
Namun pelarangan itu memunculkan gerakan perlawanan sehingga jutaan orang bisa juga melakukan perjalanan mudik, Mei 2021.
- Pengetatan PPKM Mikro
Akibat gerakan perlawanan mudik, pemerintah mengetatkan lagi penerapan PPKM Mikro agar puncak gelombang kedua tidak terjadi. - Temuan Varian Delta
Selain gerakan perlawanan mudik, pemerintah juga menemukan pertama kali varian delta pada Juni 2021. - Gelombang Kedua Terjadi dan Lebih Tinggi
Gerakan perlawanan mudik berhasil membuat kasus harian Covid-19 melonjak bahkan lima kali lebih banyak pada gelombang pertama. Angka kasus harian tertinggi terjadi 15 Juli 2021 yang tercatat 56.757 kasus dalam waktu 24 jam.
Pada Juli 2021, PPKM Darurat pun diterapkan, Presiden Jokowi memerintahkan Panglima TNI serat Kapolri untuk bersinergi turunkan kasus tersebut.
Selain itu dilakukan pembatasan aktivitas saat idul adha ditambah vaksinasi untuk masyarakat umum, anak 12-17 tahun dan tenaga kesehatan.
- Aplikasi PeduliLindungi
Untuk melacak dan membatasi masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19 pemerintah memberlakukan aplikasi PeduliLindungi pada Agustus 2021 sebagai syarat setiap orang untuk berkegiatan. - Kasus Covid-19 Mulai Turun
Berkat kerja keras anggota TNI-Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN), jumlah kasus harian Covid-19 perlahan tapi pasti mulai turun sejak akhir Juli sampai Desember 2021.
Namun, kasus harian tersebut mulai jelas terlihat penurunannya pada September 2021. Angkanya turun drastis dari 10.000 kasus pada 1 September 2021 hingga menyentuh 1.000 an kasus di akhir September 2021.
- PON XX
Angka kasus harian terus turun sampai di bawah 1.000 an kasus di akhir Oktober 2021 sehingga pemerintah memutuskan menyelenggarakan PON XX di Papua dengan protokol kesehatan yang super ketat. Hasilnya perhelatan olahraga tersebut tidak menjadi klaster penularan baru. - PPKM Jelang Nataru
Meski kasus Covid-19 terus terkendali, namun Pemerintah Jokowi tidak mau mengulangi kesalahan tahun 2020 sehingga PPKM tetap diterapkan selama libur Nataru tahun ini. Kebijakan itu diumumkan pada November 2021.
Pada bulan itu, angka kasus harian terus turun hingga mencapai di bawah 500 kasus per hari. Indonesia bahkan termasuk lima negara di dunia yang paling berhasil mengendalikan Covid-19.
- Varian Omicron Pertama
Pertengahan Desember pemerintah menemukan varian omicron pertama. Kebijakan yang segera diambil adalah dengan melarang warga dari 13 negara dengan omicron masuk Indonesia.
Pada bulan terakhir itu juga cakupan vaksinasi Indonesia sudah melampaui rekomendasi WHO.