Menjadi Karya yang Sangat Indah, Biaya Patung Bambu Dewi Sri Ini Diklaim Murah

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Bukan hanya Patung Bambu ‘Getah-Getih’, di Jatiluwih Bali juga ada patung bambu yang menarik perhatian masyarakat. Bukan hanya indahnya karya itu, tetapi diklaim jauh lebih murah dari patung bambu kebanggaan Gubernur Anies Baswedan.

Patung di Jatiluwih berupa Dewi Sri yang memiliki tinggi enam meter. Patung dari rangakaian kulit bambu tersebut sekarang bisa ditemui di arel Subak Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali.

Patung yang berwujud setengah badan perempuan dengan dua tangan. Tangan kiri tampak memegang padi dan di tangan kanan memegang tirta (air suci).

Patung karya seniman asal Gianyar yakni I Gusti Arya Udianata itu dibuat sebagai ikon event Jatiluwih Festival yang akan diselenggarakan pada 20-22 September 2019.

Jatiluwih Festival masuk dalam kalender acara Kementerian Pariwisata. Pada momen itulah instalasi Dewi Sri yang membuat decak kagum itu akan diresmikan.

Manager Operasional Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa menjelaskan, instalasi Dewi Sri dibuat menggunakan teknik merangkai bambu. Proses pembuatannya memakan waktu selama satu bulan.

Patung itu menggunakan bahan dari bambu tali yang menghabiskan antara 500 sampai dengan 1000 batang. Bambu-bambu itu hanya diambil kulitnya saja agar tahan lama untuk dirangkai menjadi bentuk manusia setengah badan yaitu Dewi Sri, dewinya para petani.

Kulit-kulit bambu itu kemudian dipernis agar patung bisa bertahan relatif lama di luar ruangan.

Sutirtayasa menolak mengungkapkan biaya persisnya pembuatan patung yang indah itu. Namun, dia hanya menyatakan menghabiskan puluhan juta rupiah saja.

Sekarang, patung bambu itu menjadi obyek selfie hingga penyelenggaraan festival terebut bulan depan.

Pengerjaan patung bambu Dewi Sri tersebut relatif lebih sulit, karena wajah dari patung itu seperti memancarkan aura kebajikan.

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini