MATA INDONESIA, JAKARTA – Bersin merupakan mekanisme tubuh untuk mengusir partikel debu, kotoran dan serbuk sari tanaman yang masuk ke dalam saluran pernapasan kita. Ketika bersin ada beberapa reaksi tubuh yang bekerja sehingga mata akan terpejam dan detak jantung seolah melompat.
Beberapa pihak meyakini lonjakan detak jantung itu terjadi karena jantung sempat berhenti detaknya selama beberapa detik saat bersin.
Mengutip dari Healthline, jantung yang berhenti berdetak selama bersin merupakan mitos. Sinyal elektrik yang mengontrol detak jantung tidak dipengaruhi oleh perubahan motorik ketika bersin. Padahal yang terjadi ketika bersin yakni ritme jantung menjadi sedikit terlambat karena sinyal juga datang terlambat. Jantung tetap berdetak ketika brsin namun hanya mengalami perubahan ritme.
Adapun sebelum bersin, ada beberapa proses yang terjadi di dalam tubuh. Pertama, kita pasti akan menghela napas panjang dengan memasukkan udara sebanyak-banyaknya ke dalam paru. Proses ini menyebabkan tekanan berlebih pada dada sehingga aliran darah menuju jantung sedikit terhambat.
Kedua, tenggorokan juga menutup. Fase ini membuat kita merasakan sensasi bahwa tenggorokan seakan tertutup sesuatu. Penutupan ini terjadi karena penyiapan abodemen atau rongga perut melakukan gerakan menghentakkan seluruh udara keluar ketika bersin.
Terakhir, seluruh tekanan yang menghimpit dada akan terlepas semuanya. Fase ini melancarkan kembali aliran darah menuju jantung, menaikkan tekanan darah dan menurunkan ritme jantung per menit. Perubahan ritme detak dari cepat menjadi lambat ini yang disangka sebagai proses jantung berhenti detak.
Meski umumnya bersin hanya terjadi satu hingga tiga kali hentakan napas dalam satu waktu, namun jika tidak kunjung berhenti, sudah sepatutnya Anda mengamati penyebab terjadinya bersin. Bisa jadi disebabkan oleh debu, jamur dalam ruangan hingga aroma pedas dari cabai dan rempah.
Jika sudah mengetahui penyebabnya, Anda bisa menghindari pemicunya. Salah satu cara misalnua dengan menghembuskan napas kuat-kuat melalui hidung agar partikel yang masuk ke saluran pernapasan keluar.
