Bantu Cetak Pemimpin, Putera Sampoerna Jadi Orang Indonesia Pertama Penerima ‘Peace Through Commerce Medal’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peace Through Commerce adalah program di bawah Freedom Lights Our World (FLOW), Inc yang dimulai pada tahun 2006.

FLOW merupakan perusahaan nirlaba yang didirikan pada tahun 2005 oleh John Mackey, dan Michael Strong untuk mempromosikan solusi dari dunia bisnis untuk masalah dunia.

Penghargaan itu tidak diberikan kepada sembarang orang kecuali para pebisnis yang menunjukkan kepemimpinannya dalam mengatasi hambatan budaya di dunia.

Pada 12 Desember 2011, Pendiri Yayasan Sampoerna, Putera Sampoerna menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan dari Administrasi Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) itu.

Dia mendapat Peace Through Commerce Medal Award yang diberikan langsung oleh Under Secretary for Commerce for International Trade AS, Fransisco Sanchez.

Francisco Sanchez mengatakan, masing-masing penerima penghargaan adalah seorang pemimpin di bidangnya dalam mempromosikan perdagangan yang tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan, melainkan untuk mengatasi hambatan budaya di seluruh dunia.

Penghargaan itu diberikan kepada Putera Sampoerna karena melalui Sampoerna Foundation berusaha mendapatkan calon-calon pemimpin masa depan Indonesia yang andal.

Menurut Sanchez, upaya yang dilakukan Sampoerna itu tidak hanya menguntungkan Indonesia, namun juga bagi hubungan Indonesia dan Amerika karena telah menyiapkan orang-orang yang mampu bekerja sama dalam berbagai bidang, salah satunya perdagangan.

Tokoh awal penghargaan ini adalah Thomas Jefferson yaitu Menlu AS pada 1790. Namun, penghargaan itu sempat vakum.

Penghargaan Peace Through Commerce Medal muncul kembali di tahun 2011. Alasan Sanchez menghidupkan kembali penghargaan karena kerja sama antar negara tak lagi soal perdamaian atau perang, namun cenderung kepada perdamaian dalam hubungan ekonomi.

Putera Sampoerna terpilih dari tujuh kandidat lainnya saat itu. Ketujuh orang itu adalah Frederick Lam, Fred Irwin, Jerry Levine, Kiran Pasricha, Pete Peterson, Konsulat Cina untuk promosi perdagangan internasional, serta Asosiasi Franchise Internasional di Washington.

Putera Sampoerna mengatakan, dirinya melakukan upaya untuk memajukan pendidikan karena ingin mendukung generasi muda Indonesia menempuh pendidikan berkualitas.(Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini