Home Kisah Runtuhnya Kerajaan Go Joseon

Runtuhnya Kerajaan Go Joseon

0
719

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerajaan pertama di Semenanjung Korea yang didasarkan pada kebudayaan perunggu adalah Kerajaan Go Joseon.

Ketua Go Joseon disebut sebagai Dan Gun Wanggun yang menurut catatan kitab sejarah Samguk Yusa merupakan anak Tuhan Hwan-Woong yang mendirikan Kerajaan Go Joseon pada tahun 2333 SM.

Catatan sejarah ini melukiskan bahwa raja adalah keturunan Tuhan yang memiliki martabat dan kewibawaan besar sebagai pemimpin politik sekaligus pemimpin agama.

Pembentukan kerajaan itu merupakan pembentukan negara patriaki berdasarkan penyatuan masyarakat klan. Pada tahap awal, Go Joseon berkembang di daerah Liaoning, Cina (sekarang) dan mulai merebut kekuasaan pada abad ke-6 SM. Kerajaan itu kemudian muncul sebagai pusat kekuatan di bagian Timur, bahkan pada abad ke-4 SM berhasil memenangkan perebutan hegemoni dengan Kerajaan Yan, Cina.

Sekitar abad ke-4 SM, bangsa Korea mulai menggunakan kebudayaan besi. Pada saat itu Dataran Cina sedang mengalami kekacauan yang timbul akibat perebutan kekuasaan antara berbagai kerajaan. Kekacauan itu kemudian mendorong nenek moyang bangsa Korea yang bermukim di bagian barat laut Dataran Cina terpaksa pindah ke Go Joseon.

Wiman yang merupakan seorang pejabat Kerajaan Yan, Cina, memimpin pengungsi Korea yang berjumlah lebih dari 1.000 orang ke Go Joseon. Raja Jun dari Go Joseon kemudian mengangkat Wiman sebagai pengawal kerajaan dan memperbolehkannya bermukim dan menguasai daerah barat Go Joseon dalam rangka mempertahankan garis perbatasan dengan Kerajaan Han, Cina, yaitu sebelum Yan.

Go Joseon kemudian menjadi kerajaan utama yang kuat di wilayah Manchuria sehingga memunculkan perselisihan antara Go Joseon dengan dinasti Han yang lebih dulu menyatukan Cina menjadi wilayah kekaisaran yang besar.

Tahun 194 SM, Wiman memanfaatkan perang Go Joseon dan Han untuk merebut kekuasaan dan berhasil menaklukan raja Jun. Setelah itu Go Joseon terus berkembang melalui usaha perluasan wilayah.

Akan tetapi, kekalahan dalam menghadapi agresi Kerajaan Han yang terus berlangsung selama setahun menyebabkan Kerajaan Go Joseon runtuh tahun 108 SM setelah sebelumnya ibukota Wanggomsong (sekarang Pyeongyang, ibukota Korea Utara) jatuh ke tangan kerajaan Han.

Go Joseon kemudian diinvasi oleh sebanyak 5,000 pasukan Han yang merebut ibukotanya. Dinasti Han mendirikan 4 buah koloni di wilayah Go Joseon.

Sebuah teori dari Joseon Sangosa menyebutkan bahwa Go Joseon mengalami perpecahan tahun 300 SM dan secara perlahan kehilangan kendali atas wilayah teritorinya.

Peninggalan dari kerajaan Go Joseon berupa bukti arkeologi. Para arkeolog menemukan sejumlah besar artefak dan situs tempat tinggal suku Yemaek, yang dikenal sebagai suku kuno yang muncul pada masa Go Joseon. Suku ini diketahui mengusahakan pertanian sejak tahun 4,000 SM.

Salah satu temuan yang terkenal adalah palawijaya setengah terbakar yang ditemukan di Pyeongyang, yang merupakan ibukota terakhir kerajaan Go Joseon.

Perkembangan pertanian dan permukiman di Semenanjung Korea dan Manchuria menyebabkan penyatuan berbagai suku dan pendirian sejumlah negara kuno. Hal itu berjalan seiring dengan pengenalan teknik membuat peralatan perunggu antara tahun 2,000 SM – 1,500 SM. Legenda mengenai pendirian Go Joseon dapat diinterpretasikan melalui proses sejarah tersebut.

Reporter: Sheila Permatasari

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here