Ada Kasus Covid-19 di PON Papua, Prokes Wajib Diperketat dan Tracing Ditingkatkan

Baca Juga

MATA INDONESIA,JAKARTA – Kemunculan kasus Covid-19 di PON Papua tentu harus dicegah secara cepat agar tidak berkembang menjadi klaster baru. Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama.

Untuk itu, ia meminta agar upaya tracing atau penelusuran kontak ditingkatkan usai temuan kasus Covid-19 dalam helatan pesta olahraga empat tahunan tersebut.

“Kalau waktu datang para atlet semua PCR negatif, maka artinya mereka tertular di Papua, jadi 3T (Testing, Tracing, Treatment) harus digiatkan,” katanya, Rabu 6 Oktober 2021.

Yoga juga menyarankan agar berharap semua pihak yang positif Covid-19 diperiksa dengan menggunakan whole genome sequencing atau melacak asal kepemilikan DNA. Upaya itu dilakukan karena beberapa atlet yang positif Covid-19 memiliki CT Value yang rendah.

Tjandra Yoga mengatakan jika ada 29 orang yang positif Covid-19 maka harus dilakukan pemeriksaan kepada 450 orang. Jumlah bila menggunakan target tracing sebanyak 15 orang.

“Mereka yang perlu diperiksa bisa sesama atlet, panitia penyelenggara, dan petugas hotel,” ujarnya.

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini juga meminta kepada para penonton agar lebih disiplin dalam menjalankan prokes. Sedangkan bagi mereka yang positif Covid-19 harus ditangani sampai sembuh dan diawasi hingga PON Papua selesai.

Bahkan ia menyatakan bagi atlet atau ofisial yang positif Covid-19 harus terus diawasi hingga pulang ke daerah masing-masing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini