MATA INDONESIA, INDRAMAYU – Masa depan Kabupaten Indramayu akan cerah dengan hadirnya Petrochemical Complex Jabar yang akan segera dibangun Pertamina.
Rencana pembangunan Kompleks Petrokimia Pertamina di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu menjadi perhatian khusus Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil di hadapan Bupati Indramayu Nina Agustina, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan Diandoro Arifian, serta para pejabat Forkompimda lainnya pada Jumat 10 September 2021.
Dengan hadirnya Pabrik Petrokimia akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Sehingga, bukan hanya akan mengurangi angka pengangguran di Indramayu, namun juga bisa meningkatkan kesejahteraan warga.
Ridwan Kamil juga menegaskan, bahwa banyak potensi yang dimiliki Indramayu dan tidak dimiliki wilayah lain di Jawa Barat. Selain dari sektor pertanian dan perikanan, ada sektor industri yang bisa memajukan Kabupaten Indramayu.
“Tugas bupati dan ketua DPRD menyiapkan warga Indramayu, jangan jadi satpam saja, tapi dia harus level insinyur”, Ungkap Kang Emil.
Untuk itu, Gubernur meminta, SMK maupun Politeknik di Indramayu agar fokus pada pendidikan Petrochemical. Sehingga, ketika komplek Petrokimia ini selesai, warga Indramayu bisa bersaing menjadi pekerja Petrokimia.
“Itu kalau Petrokimia jadi. Itulah masa depan kesejahteraan masyarakat Indramayu,” ujar Emil panggilan akrab Ridwan Kamil, sesaat sebelum meninjau Gebyar Vaksinasi di Sentra Vaksinasi Pertamina Balongan di Komplek Bumi Patra.
Dikatakan Emil, nantinya akan ada penataan pemukiman warga yang tepat, sehingga keberadaan industri Petrokimia ini benar-benar akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Karena akses dari lokasi kerja dengan rumah yang dekat maka penghasilan yang didapat masyarakat tidak habis untuk bensin, biaya transportasi, dan turunannya seperti yang dialami buruh di Karawang dan Bekasi.
Terkait Komplek Petrokimia, Unit Manager Communication, Relation and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Balongan Cecep Supriyatna mengungkapkan, Pertamina hingga kini terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten agar seluruh proses administrasi maupun persyaratan lainnya dalam pembangunan pabrik Petrokimia ini tidak menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.