Vokalis Deep Purple Ian Gillan Masih Tetap Benci Ritchie Blackmore

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Tak ada yang meragukan kemampuan suara Ian Gillan. Bagi penggemar musik rock klasik tahun 70 dan 80, nama vokalis Deep Purple ini cukup dikenal karena lengkingan suaranya.

Ian Gillan dilahirkan pada 19 Agustus 1945 di Chiswick Maternity Hospital, London, Inggris. Ayahnya, Bill, adalah seorang pemilik toko di sebuah pabrik di London, yang berasal dari Govan, Glasgow. Ia drop out dan meninggalkan sekolah pada usia 13 tahun. Ibunya, Audrey, berasal dari keluarga yang semuanya menikmati musik dan bernyanyi.  Salah satu kenangan musikal Gillan yang paling awal adalah ibunya yang memainkan “Blue Rondo à la Turk” di atas piano.

Ian Gillan tumbuh di antara sebuah apartemen dengan tiga kamar tidur semi-terpisah di sebuah council estate di Cranford, Hounslow. Sejak kecil, Gillan menyukai hewan dan menikmati membaca komik dari Dan Dare. Orang tuanya berpisah setelah Audrey menemukan bahwa Bill telah berselingkuh.

Suasana rumah yang kurang nyaman membuat Gillan memilih jadi berandalan. Ia mulai belajar di Hounslow College dan tinggal di sana sampaui dikeluarkan dari sekolah.

Gillan kecil sangat menyukai Elvis Presley. Kemanapun ia pergi, ia selalu menyanyikan lagu-lagu Presley. Suaranya jernih dan nyaring. Hal ini membuat ia disukai kawan-kawannya dan terkadang disuruh menyanyi meniru gaya Elvis Presley. Di sekolah ia dekat dengan Pete Townshend (gitaris The Who), namun ia memilih keluar dari sekolah dan memutuskan untuk menjadi aktor film. Karena tak punya uang, Gillan kemudian memilih bekerja serabutan di Pembuat Mesin Es di Hounslow.

Ian Gillan
Ian Gillan

Awal Karier

Gillan sangat suka musik. Ia kemudian bergabung dengan sebuah band bernama Garth Rockett dan Moonshiners bersama gitaris Chris Aylmer. Band ini membawakan lagu-lagu seperti Sheila milik Tommy Roe dan Apache milik The Shadows. Terkadang Gillan bermain drum. Mereka tampil teratur di sebuah kafe St Dunstan’s Hall.

Di kafe ini, Gillan ditarik untuk menjadi vokalis Ronnie and the Hightones, yang mengganti nama diri mereka sebagai the Javelins. Band ini memainkan lagu-lagu dari Sonny Boy Williamson, Chuck Berry, Jerry Lee Lewis dan Little Richard. Sayangnya band ini bubar pada Maret 1964 gara-gara gitarisnya Gordon Fairminer memilih bergabung dengan Band Sweet.

Gillan kemudian bergabung dengan band soul, Wainwright’s Gentlemen.  Band ini merekam sejumlah lagu termasuk sebuah cover dari hit The Hollies “Ain’t That Just Like Me”. Saat itu nama Gillan sebagai vokalis mulai dikenal, apalagi suaranya melenking tinggi.

Merasa tidak sukses, Gillan memutuskan untuk bergabung dengan band lokal yang cukup populer, Episode Six.

Gillan menganggap Episode Six sebagai band pertama yang benar-benar profesional. Apalagi band ini disponsori oleh pengusaha Tony Blackburn. Bersama band ini, mereka sempat tur ke Jerman dan Libanon.

Suatu saat, Gillan dipanggil untuk audisi oleh sebuah band bernama Deep Purple. Saat itu Deep Purple cukup terkenal karena punya lagu ‘Hush’ dan masuk jajaran lagu terlaris di Inggris.  Band ini awalnya memainkan musik pop psychedelic. Namun setelah gitarisnya Ritchie Blackmore bertemu Gillan, band ini akhirnya berubah format. Personel Deep Purple lainnya seperti John Lord dan Ian Paice setuju untuk mengubah format musik Deep Purple.

Sayangnya band ini kehilangan pemain bass mereka. Gillan kemudian menawarkan personel bass Episode Six, Roger Glover untuk bergabung.

Ian Gillan dan Deep Purple
Ian Gillan dan Deep Purple

Gabung Deep Purple

Deep Purple dengan format baru akhirnya dibentuk pada 16 Juni 1969. Gillan tampil perdana di panggung dengan Deep Purple di Speakeasy di West End London pada 10 Juli 1969. Karena band ini baru berlatih selama beberapa minggu, mereka mengandalkan instrumental. Gillan yang bosan kemudian menemukan sepasang conga di atas panggung, dan memutuskan untuk memainkannya selama bagian instrumental ini.

Deep Purple pun kemudian mulai masuk dunia rekaman. Gillan menciptakan satu lagu yang kemudian menjadi masterpiecenya, Child in Time. Album rekaman dengan tajuk In Rio meledak di pasaran. Nama Deep Purple pun kemudian melejit sebagai band yang mengusung jenis musik baru, Heavy Metal.

Band ini kemudian menampilkan dua sosok sebagai ikon. Pertama Ian Gillan dan kedua Ritchie Blackmore. Namun nama Gillan yang paling populer.

Pada tahun 1970, Gillan menerima telepon dari Tim Rice, memintanya untuk menampilkan bagian dari Yesus pada rekaman album 1970 asli dari Jesus Christ Superstar, yang terkesan dengan penampilannya di “Child in Time”. Setelah berlatih beberapa kali dengan Rice dan Andrew Lloyd Webber, dia merekam seluruh kontribusi vokalnya dalam tiga jam.

Ia kemudian ditawari peran utama dalam adaptasi film tahun 1973. Gillan menuntut untuk tidak hanya dibayar 250.000 poundsterling untuk perannya dalam film, tetapi juga bersikeras bahwa seluruh personel Deep Purple dibayar karena pembuatan film akan bertentangan dengan tur yang dijadwalkan. Para produser menolak, alih-alih memasukkan Ted Neeley dalam peran Yesus, dan Gillan melanjutkan di band.

Setelah 1971, terutama setelah merilis album Fireball, Gillan mulai menjadi kecewa dengan beban kerja band, yang tidak mendapat libur. Gillan mulai minum alkohol. Hubungan Gillan dengan anggota band lainnya menjadi tegang, terutama dengan Blackmore. Pada 6 November 1971, dia pingsan karena hepatitis ketika menunggu untuk naik pesawat di Chicago. Deep Purple membatalkan sisa tur AS.

Pada Desember 1972, setelah merekam Machine Head, Made in Japan, Gillan memutuskan istirahat. Ia masih punya kewajiban untuk merekam lagu Who Do We Think We Are dengan Deep Purple. Ian Gillan sudah jenuh dan mulai ogah-ogahan untuk terus bergabung dengan Deep Purple.

Album live Made in Japan meledak di pasaran. Semua personel Deep Purple senang. Tapi Ian Gillian tidak. Dia terus berselisih dengan Ritchie Blackmore soal rekaman. Ian Gillan menulis lagu berjudul Smooth Dancer menyindir Blackmore. Hubungan keduanya sudah tak bisa diselamatkan lagi.

Ian Gillian akhirnnya memutuskan mundur pada saat tur di Dayton Ohio. Ia menulis surat pengunduran dirinya sambil duduk di pinggir panggung. Ia kemudian memutuskan mundur efektif pada 30 Juni 1973.

Pensiun

Setelah keluar dari Deep Purple, Gillan pensiun dari musik. Ia memilih menginvestasikan uang 300 ribu poundsterling untuk mendirikan hotel di Oxford. Ia juga berinvestasi dalam industri motor yang kemudian ujung-ujungnya bangkrut.

Bosan berbisnis, pada 1975 ia kembali ke dunia musik dengan mendirikan Ian Gillan Band. Ia mengandeng kawan-kawan musisi sebelum masuk ke Deep Purple seperti  gitaris Ray Fenwick, keyboardist Mike Moran, Mickey Lee Soule dan kemudian Colin Towns. Album pertama mereka, Child in Time, muncul pada bulan Juli 1976, lalu Clear Air Turbulence pada bulan April 1977 dan Scarabus pada bulan Oktober. Sayangnya keputusan Ian Gillan yang memaksakan band ini ke musik jazz-rock terbukti tidak populer. Apalagi saat itu musik punk rock sedang digemari.

Gillan kemudian membentuk band baru, yang diberi nama Gillan, mempertahankan Towns (yang akan menulis sebagian besar materi), dan menambahkan gitaris Steve Byrd, bassis John McCoy dan drummer Pete Barnacle. Byrd dan Barnacle dengan cepat digantikan oleh Bernie Tormé dan oleh mantan anggota grup Episode Six, Mick Underwood. Setelah Gillan melihat Torme bermain dengan trio punk-nya. Band ini memiliki suara hard rock yang lebih bertenaga tinggi, dan merilis Mr. Universe pada Oktober 1979. Album ini lumayan meledak di Inggris meski perusahaan rekaman independen yang mengeluarkan album itu – Acrobat Records – bangkrut.

Pada Natal 1979, Ritchie Blackmore menawari Gillan posisi vokalis utama di Rainbow. Gillan menolak. Meski hubungan keduanya sudah mulai cair dan mereka sering jalan bersama.

Tahun 1980, Ian Gillan merilis album Glory Road. Ia cukup pede dengan album ini dan dalam berbagai kesempatan wawancara dengan media menganggap album ini sekelas dengan album Deep Purple, Machine Head. Namun sayangnya album ini lagi-lagi jeblok di pasar.

Tahun 1982, Ian Gillan mengumumkan pensiun dari musik. Saat itu pita suaranya rusak. Setahun kemudian Ian Gillan kembali bermain musik. Sayangnya kualitas vokal Gillan tidak sedahsyat saat pita suaranya rusak.

Ian Gillan dan Black Sabbath
Ian Gillan dan Black Sabbath

Black Sabbath

Pada tahun 1983, manajer Black Sabbath Don Arden mengundang Gillan untuk bergabung dengan Tony Iommi, Geezer Butler dan Bill Ward.  Ian setuju. Ia akan menggantikan posisi Ronnie James Dio.

Pada 6 April 1983, secara resmi Gillan menggantikan posisi Ronnie James Dio di Black Sabbath. Kelompok ini merekam album Born Again di Manor Studios di Oxfordshire. Saat tur, giliran Bill Ward, drummer Black Sabbath mundur karena alasan kesehatan.

Sebagai anggota Black Sabbath, Gillan harus mempelajari repertoar lama mereka. Gillan  ternyata punya kesulitan mengingat lirik-liriknya. Dia akhirnya menemukan solusi untuk menulis lirik pada sebuah folder perspex, dan menyeimbangkannya pada monitor, membalik halaman dengan kakinya. Sayangnya, di atas pangung hal itu tidak bisa jalan.

Gillan kembali bertengkar dengan personel Black Sabbath lainnya. Ia tidak suka dengan sampul Black Sabbath Born Again yang mirip iblis. Dalam wawancara dengan majalah Kerrang! pada tahun 1984 ia mengatakan, “Aku melihat sampulnya dan muntah.”

Reuni

Setelah kecewa dengan Black Sabbath, Gillan bergabung kembali dengan Deep Purple yang bersatu kembali pada April 1984. Mereka merilis album Perfect Strangers dan sukses. Setelah itu mereka melakukan tur ke seluruh dunia. Sayangnya situasi ini tak bertahan lama. Album berikutnya The House of Blue Light pada tahun 1987 mengecewakan. Album ini drop dan Gillan kembali menyalahkan Blackmore.

Deep Purple kemudian mengeluarkan oleh album live Nobody’s Perfect pada tahun 1988. Album live juga menampilkan rekaman ulang studio dari hit 1968 “Hush” dengan Gillan pada vokal. Lagi-lagi Gillan berkomentar sinis kepada rekan-rekannya. Menurutnya, album ini adalah wujud semua kesalahan Deep Purple dalam bermusik.

Gillan sempat frustrasi dengan Deep Purple. Ia kemudian membentuk proyek sampingan dengan Roger Glover, menulis dan merekam lagu-lagu yang tidak sesuai dengan gaya hard rock Purple. Hasilnya mereka berdua  merilis album Accidentally on Purpose. Pada tahun 1989, ketegangan antara Gillan dan Blackmore muncul kembali. Saat latihan, Blackmore sengaja tidak menyertakan Gillan. Beberapa hari kemudian, Blackmore memecat Gillan.

Tahun 1992, atas desakan Glover, Lord dan Paice, yang menginginkannya di band untuk tur ulang tahun ke 25, Gillan kembali bergabung dengan Deep Purple dan merekam album The Battle Rages On. Lagi-lagi Gillan kecewa. Apalagi ia harus menggantikan posisi vokalis Joe Lynn Turner. Namun kali ini, rekan-rekan di Deep Purple mendukung Gillan. Mereka memecat Ritchie Blackmore.

Pada 31 Maret 2006 Gillan muncul di konser penghargaan Tommy Vance di London. Dia bersama oleh Roger Glover, Steve Morris, Dean Howard, Michael Lee Jackson, Harry James, Sim Jones dan Richard Cottle.

Pada April 2006 Gillan merilis proyek CD/multimedia untuk mendokumentasikan 44 tahun kariernya. Tony Iommi, Jeff Healey, Joe Satriani, Dean Howard, serta mantan anggota Deep Purple seperti Jon Lord, Roger Glover, Ian Paice, Don Airey dan Steve Morse tampil dalam CD dan DVD 2006 ini. Nick Blagona memproduksi proyek ini  termasuk pilihan lagu-lagu Deep Purple, Black Sabbath, dan lagu solo. Pada saat yang sama dengan proyek ini, Gillan mengumumkan bahwa album solonya dengan Ian Gillan Band dan Gillan dari tahun 1970-an dan 1980-an akan keluar kembali akhir tahun 2006 dan awal 2007 melalui Demon Records.

Pada 3 Mei 2008, Ian Gillan tampil di konser peringatan Jeff Healey di Toronto, Kanada. Dia sebelumnya bermain live dengan Healey di Toronto pada Februari 2005. Dia merilis sebuah album studio berjudul One Eye to Morocco pada Maret 2009.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ian Gillan telah tampil sesekali dengan orkestra di Eropa yang menyanyikan lagu-lagu Deep Purple.

Gillan adalah seprang penggemar sepakbola yang bersemangat, mendukung Queens Park Rangers. Dia juga penggemar berat kriket. Gillan juga intoleran terhadap personel keamanan yang bersikap agresif di konser. Pada 15 Agustus 1998, Gillan melakukan penyerangan kepada seorang penjaga keamanan dengan cara memukul kepalanya dengan sebuah mikrofon.

Nama keluarganya kadang-kadang salah eja sebagai “Gillian”. Gillan sendiri menerangkan hal ini dalam lirik untuk “MTV”, sebuah lagu dari album Deep Purple 2005 Rapture of the Deep, ketika dia bernyanyi tentang “Mr. Grover ‘n’ Mr Gillian”.

Perseteruan dengan Blackmore

Gillan adalah teman sekamar dengan Ritchie Blackmore pada tahun 1970-an. Ia biasa diskusi dan berdebat dengan Blackmore. Namun seiring waktu, perbedaan pendapat mereka semakin melebar dan meruncing.  ”Ada masalah-masalah pribadi tertentu yang saya miliki dengan Ritchie. Saya tidak akan pernah berbicara dengannya lagi. Tidak ada yang akan saya bahas secara terbuka, tetapi sangat pribadi,” kata Gillan dalam sebuah wawancara yang membahas perseteruannya dengan Blackmore.

Pada Maret 2009, Gillan mengklaim bahwa sebelum reuni 1993 band, Blackmore telah meminta USD 250.000 agar dia dapat melanjutkan reuni. Anggota band yang lain tidak menerima apapun. Hubungan mereka berdua sudah sangat sulit didamaikan. Kini, di usia Gillan yang sudah 76 tahun, Gillan lebih banyak berdiam di istananya yang megah di sebelah timur kota London bersama keluarga besarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini