Misterius, Profil Petinggi Taliban Abdul Ghani Baradar

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Siapa sebenarnya yang berkuasa di Taliban sekarang? para petinggi Taliban memang penuh dengan misterius. Pola itu memang sengaja dibangun  bahkan selama pemerintahan Taliban berkuasa di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.

Salah satu nama yang disorot adalah Abdul Ghani Baradar. Ia diterbangkan dari Doha, Qatar, untuk mengambil alih kekuasaan di Afghanistan usai larinya Presiden Ashraf Ghani ke luar negeri.

Siapa dia?

Baradar dibesarkan di Kandahar, tempat kelahiran gerakan Taliban. Seperti kebanyakan orang Afghanistan, kehidupan Baradar selamanya diubah oleh invasi Soviet ke negara itu pada akhir 1970-an, mengubahnya menjadi pemberontak.

Baradar diyakini telah berjuang berdampingan dengan ulama bermata satu Mullah Omar. Mereka kemudian mendirikan gerakan Taliban pada awal 1990-an di tengah kekacauan dan korupsi perang saudara yang meletus setelah penarikan Soviet.

Menyusul keruntuhan Taliban pada tahun 2001, Baradar diyakini berada di antara sekelompok kecil pemberontak yang mendekati pemimpin sementara Hamid Karzai dengan sebuah surat yang menguraikan kesepakatan potensial yang akan membuat para militan mengakui pemerintahan baru.

Ditangkap di Pakistan pada 2010, Baradar ditahan sampai tekanan dari Amerika Serikat (AS) membuatnya dibebaskan pada 2018. Dia dipindahkan ke Qatar. Di sinilah, Baradar ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan dengan Amerika.

Baradar adalah satu-satunya pemimpin Talibanyang secara pribadi ditunjuk sebagai wakil oleh mendiang komandan Taliban Mullah Mohammed Omar. Baradar juga jauh lebih terlihat daripada pemimpin tertinggi Taliban saat ini, Maulawi Hibatullah Akhunzada, yang diyakini bersembunyi di Pakistan dan hanya mengeluarkan pernyataan sesekali.

Pada Selasa 17 Agustus 2021 waktu setempat, Baradar mendarat di kota Kandahar, Afghanistan selatan, tempat kelahiran gerakan Taliban yang ia bantu temukan pada pertengahan 1990-an. Mengakhiri 20 tahun pengasingan, dia diserbu oleh simpatisan saat turun dari pesawat pemerintah Qatar dan melaju dalam konvoi.

Baradar, yang berusia awal 50-an, lahir di provinsi Uruzgan selatan. Ia bergabung dengan jajaran mujahidin yang didukung CIA dan Pakistan untuk berperang melawan Uni Soviet selama pendudukan satu dekade di negara itu yang berakhir pada 1989.

Pada 1990-an, negara itu tergelincir ke dalam perang saudara, dengan mujahidin yang bersaing saling bertarung dan mengklaim wilayah kekuasaan. Pada 1994, Mullah Omar, Baradar dan lain-lain mendirikan Taliban. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari ulama dan pemuda saleh, banyak dari mereka telah diusir dari rumah dan hanya tahu perang. Interpretasi mereka yang tak kenal lelah tentang Islam menyatukan barisan dan membedakan mereka dari para panglima perang yang terkenal korup.

Baradar bertempur bersama Mullah Omar saat ia memimpin Taliban pada 1996. Mereka kembali ke pemberontakan setelah invasi AS tahun 2001. Selama pemerintahan Taliban 1996-2001, presiden dan dewan pemerintahan berbasis di Kabul. Namun Baradar menghabiskan sebagian besar waktunya di Kandahar, ibu kota spiritual Taliban, dan tidak memiliki peran resmi pemerintah.

Reporter : Nabila Kuntum Khaira Umma

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini