Hindari Dehidrasi, Begini Tips Buat Kamu yang Gak Doyan Air Putih

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menikmati minuman perasa memang nikmat dan menyegarkan. Selain bisa melepas dahaga, rasanya yang enak tentu memanjakan lidah dan kerongkonganmu.

Namun, tahukah kamu bahwa minuman yang palng tepat untuk tubuh kita adalah air putih? Sayangnya, masih banyak yang tak menyukai dan enggan untuk mengonsumsi air putih lho!

Air putih sangat dikenal dengan beragam manfaatnya bagi tubuh. Kita pun disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas atau setara dengan 2 liter setiap harinya. Sementara itu, wanita hamil disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 2,5 liter per hari dan wanita menyusui 3 liter per hari.

Dalam acara Hai Indonesia yang ditayangkan oleh Mata Milenial Indonesia TV, Lisa Widyastuti dan Elmayana membahas soal tanda-tanda tubuh dehidrasi. Mereka juga memberi tips bagi masyarakat yang tak menyukai air putih namun tetap bisa mendapatkan manfaatnya, yakni dengan menggunakan infused water.

Infused water adalah minuman dari campuran air putih dan buah-buahan yang direndam selama beberapa jam atau dibiarkan semalaman di kulkas. Tak hanya terasa menyegarkan saat diminum, infused water juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.

“Buat temen-temen yang gak suka air putih, itu ada infused water, ini sempat tren di tahun 2012-2014,” kata Lisa.

Meski kaya manfaat dan berguna untuk orang-orang yang tak suka air putih, mengonsumsi infused water juga perlu diperhatikan. Sebab, kita perlu paham kondisi buah-buahan yang digunakan untuk membuat air tersebut.

“Infused water ini bisa direfil sampai dua kali aja, dan tahan sampai 8 jam,” kata Renia.

Lisa juga mengakui infused water memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Salah satunya membuat badan lebih fit dan gak gampang sakit.

“Aku gak gampang sakit, dan pada saat itu (buah) yang aku pakai itu lemon, anggur dan timun,” ucapnya.

Hmm, boleh dicoba ya gaes!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini