Bunda, Begini Anitisipasi Anak dari Risiko Covid-19 Varian Delta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Covid-19 varian Delta adalah salah satu mutasi virius corona yang paling diwaspadai. Bunda harus antisipasi risiko varian ini dari anak.

Banyak negara, termasuk Indonesia sedang berjuang menghadapi varian Delta. Varian ini lebih mudah menular dibandingkan sebelumnya. Karena anak-anak di bawah 12 tahun tidak mendapatkan vaksinasi banyak orangtua yang khawatir akan risiko Covid-19 varian delta pada anak.

Ada kemungkinan anak-anak di bawah usia 12 tahun belum memahami sepenuhnya tentang protokol kesehatan, sebaik orang dewasa. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya?

Delta adalah varian yang lebih menular dan diperkirakan akan memicu kenaikan kasus di daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah. Karena banyak anak yang tidak divaksinasi, mereka tetap rentan tertular virus. Anak-anak juga lebih sering beraktivitas sosial daripada orang dewasa karena risikonya yang rendah untuk sakit parah akibat Covid-19.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak masih memiliki risiko rendah untuk sakit parah akibat Covd-19. Data terbaru menunjukkan bahwa anak-anak menyumbang sekitar 1,3 hingga 3,6 persen dari total rawat inap yang dilaporkan, dan sekitar 0,1 hingga 1,9 persen dari semua kasus Covid-19 pada anak-anak mengakibatkan rawat inap.

Namun, menurut hasil studi yang dilakukan tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, yang dipublikasikan di International Journal of Infectious Diseases, menyatakan bahwa 40 persen pasien anak di Indonesia yang terinfeksi Covid-19 berisiko mengalami kematian.

Dikutip dari Halodoc, Jumat 30 Juli 2021, studi yang dilakukan pada Maret hingga Oktober 2020 ini melibatkan 490 pasien anak yang dirawat di RSCM karena COVID-19. Risiko kematian yang tinggi terjadi pada anak yang memiliki penyakit lain sebelumnya (komorbid) atau kurang gizi. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini.

Tidak semua orang bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19, termasuk anak-anak. Namun, orang yang tidak bisa divaksin bisa ikut terlindungi, bila banyak orang di sekitarnya yang sudah divaksin. Ini disebut herd immunity atau kekebalan kelompok.

Cara paling efektif untuk menjaga anak-anak tetap aman adalah dengan lebih banyak orang dewasa yang divaksinasi, serta mengurangi peluang penyebaran virus corona di antara komunitas mereka. Penting bagi orang dewasa di sekitar anak untuk divaksinasi, seperti orangtua, kakak, paman, atau pengasuhnya.

Jadi, bila kamu belum divaksin, tetapi memenuhi syarat untuk vaksin, sebaiknya segera jalani vaksinasi. Selain melindungi diri sendiri, vaksinasi juga bisa melindungi orang terdekat, termasuk anak-anak. Gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, atau tempat pelayanan vaksinasi terdekat.

Selain itu, tentu dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat di manapun agar anak-anak bisa terhindar dari penularan Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini