Begini Simulasi Kiamat Saat Matahari Hancur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagaimana kiamat yang akan menghancurkan kehidupan manusia nanti akan terjadi? Sebuah penelitian yang baru saja dirilis mengungkapkan bahwa kiamat akan terjadi ketika angin matahari merusak Bumi. Sebab, angin matahari akan semakin kuat saat matahari mendekati kehancurannya. Saat matahari hancur, Bumi pun akan ikut hancur.

”Kami tahu angin matahari di masa lalu mengikis atmosfer Mars yang tidak seperti Bumi, tidak memiliki magnetosfer skala besar. Apa yang tidak kami duga adalah bahwa angin matahari di masa depan dapat merusak bahkan planet-planet yang dilindungi oleh medan magnet,” kata Astrofisikawan di Trinity College Dublin, Irlandia Aline Vidotto dikutip dari livescience.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 21 Juli 2021 di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, tim astronom menghitung bagaimana intensitas angin matahari akan berevolusi selama 5 miliar tahun ke depan, ketika bintang kehabisan energi. Disitulah kiamat akan terjadi.

Pada saat itu, angin matahari akan menjadi sangat kuat sehingga akan mengikis perisai magnet bumi sampai habis. Darisana, sebagian besar atmosfer planet akan tertiup ke luar angkasa.

Miliaran tahun dari sekarang, matahari seperti semua bintang di alam semesta. Pada akhirnya akan kehabisan hidrogen yang memicu reaksi nuklir di intinya.

Tanpa bahan bakar ini, inti matahari akan mulai berkontraksi di bawah gravitasinya sendiri. Sementara lapisan luar bintang mulai mengembang.  Akhirnya, matahari akan menjadi raksasa merah sebuah bola merah besar yang radiusnya meluas jutaan mil di luar batas-batasnya saat ini.

Badan Antariksa Amerika (NASA) mengungkapkan saat atmosfer luar matahari mengembang, maka akan menembus setiap planet yang dilaluinya. Merkurius dan Venus hampir pasti akan dilenyapkan. Bumi, mungkin juga.

Setelah satu miliar tahun atau lebih ekspansi, matahari akan runtuh menjadi bintang kerdil putih keriput, samar-samar membara selama beberapa miliar tahun sebelum nyalanya berkedip-kedip sepenuhnya.

Jika Bumi berhasil bertahan dari transformasi dahsyat matahari menjadi raksasa merah, planet bumi akan ditinggalkan dalam tata surya yang sangat berbeda dari sekarang.

Saat inti matahari berkontraksi, tarikan gravitasinya pada planet-planet akan melemah, menyebabkan planet apa pun yang tidak tertelan akan melayang sekitar dua kali lebih jauh dari matahari seperti sekarang. Radiasi yang keluar dari matahari raksasa merah juga akan jauh lebih intens daripada sekarang.

Dengan kata lain, sangat tidak mungkin bahwa kehidupan di planet mana pun dapat bertahan dari kehancuran mataharinya. Namun, menurut penelitian itu, kehidupan baru dapat muncul dari abu yang lama begitu matahari mengerut dan mematikan angin kencangnya.

Apabila dikaitkan dengan firman Allah SWT dalam Al Quran disebutkan kiamat akan terjado saat langit akan retak dan pecah dengan guncangan yang hebat. Allah berfirman dalam Surat At-Tur ayat 9:

يَوْمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوْرًا  Artinya: “Hari ketika langit benar-benar berguncang.”

Dalam Tafsir Al-Muyassar, ayat ini menjelaskan hari ketika langit bergerak dengan cepat dan berguncang dan menjadi pertanda permulaan terjadinya hari Kiamat.

Ketika guncangan tersebut, warna langit juga berubah, Allah berfirman dalam Surat Ar-Rahman ayat 37:

فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَٱلدِّهَانِ  Artinya: “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.”

Dalam Tafsir Al-Mukhtashar Markas Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syekh Dr Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), ayat ini bermakna jika langit telah terbelah pada hari kiamat maka akan berwarna merah seperti bunga mawar dan seperti tembaga yang meleleh.

Setelah berguncang hebat dan berubah warnanya, langit saat itu telah menjadi lemah  karena turunnya para malaikat di atasnya, dan Tuhan Yang Maha Kuasa menggambarkan kelemahannya dengan mengatakan dalam surat Al-Haqqah ayat 16:

وَٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَهِىَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ Artinya: “Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.”

Reporter: Irania Zunaria 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini