PPKM Darurat Dilonggarkan, Masyarakat Tetap Harus Hati-Hati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah berencana melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, minggu depan, namun ahli patologi Universitas Sebelas Maret, dr. Tonang Dwi Ardyanto masyarakat tetap harus berhati-hati karena meski kasus Covid19 turun namun hasil tes positif masih tinggi sekali.

“Maka tetap hati-hati. Selebihnya kita tawakkal,” kata dr. Tonang dalam keterangan tertulisnya, Kamis 22 Juli 2021.

Apalagi, angka positivitas masih 30 persen lebih bahkan untuk PCR masih 40 persen ditambah angka kematian yang juga masih terus meninggi, menurut Tonang, seharusnya menjadi perhatian kita semua.

Sebab, positivitas yang menggambarkan tingkat penularan rendah disepakati dunia adalah kurang dari 5 persen, sedangkan jika kurang dari 1 persen artinya penularan hampir tidak ada.

Artinya kesadaran masyarakat untuk tetap patuh dan berdisiplin menegakkan protokol kesehatan.

Sementara pemerintah tetap harus memasifkan tes-lacak-isolasi/obati serta mempercepat vaksinasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini