MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi seorang pria paruh baya marah-marah lantaran diduga tak terima dengan tindakan petugas Transjakarta yang mencegatnya karena persoalan masker menjadi viral. TransJakarta pun sudah angkat bicara.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @undercover.id pada Selasa 6 Juli 2021. Video menampilkan pria tersebut sedang berteriak-teriak pada salah seorang petugas.
Si pria terlihat mengenakan masker kain yang diturunkan hingga ke bagian dagunya. Ia pun menyayangkan mengapa tak ada toleransi baginya sehingga tak diperbolehkan masuk.
“Saya itu lagi sakit ya Allah, cuma masalah begini aja (masker) kok nggak ada toleransi,” ujar pria tersebut. “Saya tuh mau ke rumah sakit, mau cepet, udah tolongin aja (beli masker),” ujarnya lagi.
Sambil berteriak-teriak, badan pria tersebut tampak bergetar. Ia sangat emosi karena tak bisa segera ke rumah sakit dan tertahan di halte tersebut.
Pria tersebut kemudian meminta tolong untuk dibelikan masker, namun orang yang merekam video justru memintanya untuk keluar. Namun, permintaan tersebut ditolak.
Mengenai hal ini, pihak Transjakarta pun sudah buka suara, Sardjono Jhony Tjitrokusumo selaku Direktur Utama PT Transjakarta menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang mengabaikan aturan Pemerintah soal penggunaan masker, khususnya saat menggunakan layanan Transjakarta.
Dalam hal ini masyarakat dihimbau untuk tidak menggunakan masker jenis Scuba dan Buff ketika berkegiatan di luar rumah, mengingat kedua jenis masker ini memiliki tingkat efektivitas yang sangat rendah yakni antara 0-5 persen. Dengan begitu, angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis dengan persentase efektivitas sebesar 50-70 persen.
Mengenai video viral tersebut, pihak Transjakarta mengatakan bahwa aksi itu terjadi pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu sekitar pukul 12.58 WIB. Pelanggan tersebut masuk ke halte Semanggi dengan tujuan ke Kota.
Namun, pelanggan diketahui tidak melakukan tap in dengan tepat sehingga pintu gate tidak terbuka. Alih-alih melakukan tap in ulang, pelanggan justru menerobos masuk ke dalam halte menggunakan rotari gate tanpa membayar.
“Saat itu petugas kami sudah mengingatkan untuk mengganti masker Scuba dengan masker medis. Tapi, pelanggan justru kurang memperhatikan dan malah menerobos masuk. Hal ini tentunya sangat disayangkan, mengingat sudah ada aturan yang menjelaskan terkait penggunaan masker,” ujar Jhony di Jakarta, Selasa 6 Juli 2021.
Jhony menambahkan, Transjakarta sangat ketat dalam menerapkan segala bentuk prokes yang di area Transjakarta tanpa ada pengecualian dalam bentuk apapun. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir penyebaran virus dan pelanggan tetap merasa aman dan nyaman menggunakan Transjakarta sebagai moda transportasi dalam kegiatan mereka.
“Transjakarta sangat mengapresiasi petugas kami yang tegas menerapkan prokes, meski kita lihat terkadang justru dia yang dimaki-maki oleh pelanggan. Terimakasih atas kerja dengan hati. Transjakarta selalu memberikan penghargaan atas ketegasan mereka,” kata Jhony.
Selanjutnya, Jhony kembali menghimbau kepada seluruh pelanggan mematuhi semua aturan yang berlaku. Selain itu, sebisa mungkin untuk bersikap bijak kepada petugas yang telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Apa yang dilakukan petugas kami untuk kebaikan bersama. Jadi, anggapan miring kepada mereka di media sosial saya rasa tidak pas. Kami himbau masyarakat untuk bisa saling bekerjasama dalam upaya melawan Covid ini,” imbuhnya.