Berasa Tua Nggak? Film ‘Armageddon’ Rilis 23 Tahun Lalu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rasanya mayoritas anak 70 hingga 90-an tahu film ‘Armageddon’. Tak disangka, film tersebut rilis 23 tahun yang lalu. Perasaan baru kemarin, ya gaes.

‘Armageddon’ dirilis pada 20 Juni 1998. Film ini dibintangi oleh Bruce Willis, Ben Affleck, Steve Buscemi, dan Liv Tyler. Film yang disutradarai Michael Bay itu cukup meraih kesuksesan dengan meraup 550 juta Dolar AS dari hasil penjualan tiket di seluruh dunia.

Tak hanya filmnya yang laris, band ‘Aerosmith’, yang dipercaya mengisi soundtrack-nya, juga ikut melambung berkat lagu ‘I Don’t Wanna Miss A Thing’. Lirik lagu tersebut sangat cocok dengan jalan cerita film yang heroik dan sedih.

‘Armageddon’ bercerita tentang sekumpulan penggali minyak di laut yang mendapat tugas menyelematkan bumi dari kiamat. Harry Stamp (Bruce Willis) dipanggil ke NASA untuk dimintai bantuan.

Bersama sang putri, Grace (Liv Tyler), Harry pergi ke NASA dan mendapati bahwa sebuah asteroid besar akan menabarak bumi. Efeknya, seperti kiamat. Semua isi bumi akan hancur.

NASA memercayakan nasib bumi pada sekelompok penggali minyak untuk pergi ke luar angkasa dan menanam nuklir di atas asteroid itu. Dibutuhkan tukang gali profesional yang bisa menggali kedalaman sesuai yang diminta NASA dan menanam nuklir di asteroid tersebut.

Dalam perjalannya, mereka berhasil meledakkan asteroid itu sebelum masuk ke bumi dan mencegah tejadinya kiamat. Tapi, Harry tak bisa kembali ke bumi karena dia harus tinggal di asteroid tersebut untuk meledakkannya secara manual. Sementara itu, kawan-kawannya kembali ke bumi.

Sebelum main di ‘Armageddon’, Bruce Willis lebih dulu dikenal berkat perannya sebagai detektif John McClane dalam ‘Die Hard’. Sementara Ben Affleck mendapatkan peran memainkan tokoh superhero di ‘Batman’ dan ‘Justice League’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini