Song Joong Ki Akui Adegan Ciumannya dengan Jeon Yeo Bin Lebih Hot daripada Naskah ‘Vincenzo’

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Song Joong Ki baru-baru ini membahas adegan ciumannya dengan Jeon Yeo Bin di drama ‘Vincenzo’. Rupanya, chemistry keduanya membuat adegan itu lebih dari yang dibayangkan.

Song Joong Ki baru-baru melakukan bincang-bincang dengan sutradara dan penulis ‘Vincenzo’ dan mengungkapkan beberapa cerita di balik layar saat syuting drama populer itu.
Mereka berbicara tentang keseluruhan proses syuting, topik tentang bagaimana Song Joong Ki awalnya dikasting untuk peran utama muncul, dan dia berbagi alasan di balik mengapa dia akhirnya mengambilnya!

“Saya tidak sibuk saat itu. Tapi saya tahu bahwa penulis Park dikenal suka menulis komedi. Jadi saya bingung ketika mereka mengirimi saya naskahnya. Tapi setelah membacanya, saya mendapat kesan bahwa ini bukan hanya komedi,” kata Song Joong Ki.

“Melakukan pertunjukan ini bersama mereka adalah suatu kehormatan sehingga membuat saya berpikir, “Apa yang akan saya lakukan jika saya tidak menerima skrip seperti ini?” Secara pribadi, menurut saya drama ini adalah kisah sedih, yang menurut saya merupakan pesona dari drama ini,” lanjutnya.

Dia juga memberikan pemikiran pribadinya tentang adegan ciuman dengan Jeon Yeo Bin, pemeran utama wanita di serial tersebut.

“Sutradara film dan pencahayaan melakukan semuanya. Apa yang saya rasakan selama latihan dengan Yeo Bin adalah bahwa adegan ini akan melampaui naskah. Para wanita menjadi pemeran utama dalam drama ini. Itu terasa sangat baru dan menyenangkan,” kata aktor 35 tahun itu.

Sementara itu, netizen yang menonton video tersebut berharap akan ada season 2 dari drama tersebut, dan berharap doa mereka didengar. Seorang netizen menuliskan, “Netflix tidak membiarkan kami mengatasi ini karena kami masih mengalami penarikan.”

“Jika Anda tidak mengizinkan kami melanjutkan, mengapa tidak mengadakan season 2?,” kata yang lainnya. Ada juga yang mengatakan, “Bagaimana kita bisa beralih dari ini? Tolong beri kami season 2!”

Semoga sukses di season 2!

Kalian bisa menonton videonya di sini!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini