MINEWS, JAKARTA-Aksi keji pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un terhadap para penentangnya memang bukan lagi menjadi rahasia umum. Bahkan, pamannya sendiri ia perlakukan kejam saat mengekseskusi dirinya dengan mengumpankannya pada anjing kelaparan.
Hal itu terjadi tepatnya tahun 2013, muncul kabar bahwa Kim Jong-Un mengeksekusi mati pamannya yang bernama Jang Song-Thaek yang dituduh ‘mengupayakan pemberontakan’ dan ‘merencanakan kudeta militer’.
Laporan media Hong Kong, Wen Wei Po, yang dikutip news.com.au saat itu menyebut Jang dieksekusi mati dengan cara diumpankan kepada 120 ekor anjing liar yang kelaparan, dalam kondisi telanjang.
Jang dilaporkan dimasukkan ke dalam kandang anjing liar bersama lima komplotannya. Laporan Wen Wei Po saat itu mengklaim eksekusi mati terhadap Jang disaksikan langsung oleh Kim Jong-Un bersama 300 pejabat senior Korut lainnya.
Tak hanya terhadap Jang, kekejaman Kim Jong-Un juga dilaporkan merembet kepada keluarga Jang. Tahun 2014 lalu, kantor berita terkemuka Korsel, Yonhap, melaporkan bahwa ‘eksekusi mati besar-besaran dilakukan terhadap seluruh keluarga Jang Song-Thaek’.
“Seluruh anggota keluarga Jang dihukum mati, bahkan termasuk anak-anak,” sebut sumber yang dikutip Yonhap saat itu. Menurut sumber tersebut, eksekusi mati besar-besaran dilakukan untuk ‘menghentikan pemberontakan’ yang dimulai Jang.
Laporan Yonhap saat itu menyebut anggota keluarga Jang yang dieksekusi mati termasuk saudara perempuan Jang yang bernama Jang Kye-Sun beserta suaminya yang bernama Jon Yong-Jin, yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) Korut untuk Kuba. Keponakan lagi-laki Jang yang bernama Jang Yong-Chol, yang saat itu menjabat Dubes Korut untuk Malaysia, juga dieksekusi mati bersama dua anak laki-lakinya.
Tidak hanya itu, anak laki-laki dan anak perempuan Jang bersama para cucu dari dua saudara laki-laki Jang lainnya, juga ikut dieksekusi mati. Anggota keluarga Jang, menurut sumber yang dikutip Yonhap, ditembak mati di depan orang lain.
Kim Jong-Un disebut kerap menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik sejak memimpin Korut tahun 2011 lalu. Sejumlah metode ekseskusi mati yang keji diduga sengaja dirancang untuk menakut-nakuti para pembangkang di Korut.
Banyak metode eksekusi mati keji di Korut lainnya yang dilakukan oleh Kim Jong-Un seperti mengumpankan korban ke kandang harimau, melakukan pemenggalan, membakar korban hidup-hidup dan meledakkan korban dengan senjata anti-tank.
Media Inggris, Daily Star, pekan ini melaporkan bahwa Kim Jong-Un telah mengeksekusi mati salah satu jenderal Korut yang dituduh merencanakan kudeta, dengan memasukkan sang jenderal ke dalam tangki raksasa berisi ratusan ekor ikan piranha yang didatangkan dari Brasil.
Kabar eksekusi mati dengan piranha ini mencuat beberapa hari setelah Kim Jong-Un dilaporkan memerintahkan lima penasihatnya untuk dieksekusi mati. Laporan surat kabar Korea Selatan (Korsel), Chosun Ilbo, menyebut Kim Jong-Un mengeksekusi mati beberapa anggota tim negosiasi KTT Vietnam, yang menjadi pertemuan kedua antara Kim Jong-Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.