Minum Air Putih Saja Tidak Cukup Usir Pedas, Ini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menikmati makanan pedas menjadi sebuah sensasi sendiri bagi para pecintanya. Meski rasanya seolah membakar lidah namun aneh rasanya bagi para pecintanya jika menyantap makanan tanpa sambal.

Namun, ada saatnya ketika rasa pedas mulai tidak terkendali, umumnya orang akan mengonsumsi air putih untuk meredaknnya. Padahal, minum air putih saja tidak cukup untuk meredakan kepedasan.

Mengutip Mashed, dalam makanan pedas terkandung senyawa kimia yang dikenal sebagai capsaicin. Adapun senyawa ini menciptakan rasa hangat hingga perasaan panas. Sensasi ini terjadi karena Capsaicin akan mencari reseptor rasa sakit di mulut dan menempel pada reseptor tersebut.

Sementara menurut Healthline, capsaicin mengikat reseptor sehingga membuat rasa nyeri dan memicui sensasi terbakar. Jika jumlahnya tinggi, capsaicin bisa menyebabkan rasa sakit hingga pembengkakan.

Maka, jika mengonsumsi air putih untuk meredakan pedas dinilai kurang tepat karena senyawa capsaicin tetap menempel pada reseptor lidah. Sebagai gantinya, disarankan untuk mencoba minum susu.

Mengingar, susu mengandung protein yang disebut juga kasein. Protein ini akan membantu memisahkan capsaicin dari reseptor rasa sakit di mulut. Hal inilah yang menyebabkan susu bisa jadi pilihan untuk meredakan mulut yang mengalami sensasi pedas karena makanan.

Jika tidak ada susu cair, es krim juga bisa menjadi makanan pengganti untuk meredakan rasa pedas yang membakar lidah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini