MATA INDONESIA, DUBLIN – Hidayah itu bisa datang kapan saja. Tanpa bantuan orang. Itulah yang dirasakan Alan Rooney, seorang mualaf asal Skotlandia.
Bagi Rooney, ia tak butuh bimbingan dan saran dari orang lain saat dirinya memilih agama Islam.
Awalnya Rooney tertarik saat mendengar suara adzan di Turki pada tahun 2011. Ia pun penasaran, sehingga ia membeli Al-Qur’an dan kemudian mempelajarinya sendiri. ”Saya lakukan ini sendiri sekitar 18 bulan, tanpa bantuan siapapun dan tanpa harus bertemu dengan orang Muslim lainnya, ” kata Alan Rooney.
Saat dia mempelajari Al-Qur’an, barulah ia sadar dan seolah ada panggilan untuk memilih keluar dari agamanya dan memeluk Agama Islam. ”Saya mengucapkan Syahadat. Kemudian saya pelajari Salat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadan,” ujarnya.
Semuanya ia pelajari sendiri. Beruntung, keluarganya mendukung pilihan dia untuk memeluk Agama Islam. ”Alhamdulillah, saya tidak pernah mendapat tanggapan negatif dari keluarga dan teman teman setelah masuk Islam dan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama. Orang terdekat saya pun menerima keputusan ini,” kata Alan Rooney.
Semakin memahami Islam, Alan Rooney semakin yakin dengan pilihannya. Sampai saat ini ia sudah menjalani ibadah puasa serta Idul Fitri sebanyak tujuh kali.
Rooney pun nekad untuk melakukan ibadah haji yang ia pelajari sendiri. Saat ia wukuf di Padang Arafah, tak terasa dirinya menangis. ”Saya sangat merasakan berkah dan kebahagiaan dari Allah SWT. Ini merupakan cara Tuhan menggerakan hati saya,” kata Rooney.
Di masa pandemi ini, Rooney merasa tenang saat menjalankan ibadah puasa. ”Seperti tahun 2020 lalu, tahun ini saya melakukan ibadah Puasa di rumah saja. Saya rindu ingin bertemu dengan kawan-kawan Muslim di kota saya,” ujarnya.
Saat ini Rooney memilih menjadi mentor bagi siapapun yang tertarik mempelajari Islam. ”Di kota tempat saya tinggal sekarang, Edinburgh Skotlandia, saya memberikan arahan bagi mereka yang tertarik untuk masuk agama Islam. Saya ingin menjadi mentor di seluruh Skotlandia termasuk negara lain,” katanya.
Rooney mengaku dirinya tertarik berhubungan dengan orang Indonesia. Hal ini karena peristiwa yang ia alami saat bertemu dengan seorang santri asal Indonesia di Hadramaut. ”Pada tahun 2017 saya ke Hadramuat dan menghabiskan waktu 40 hari di pesantren Darul Mustafa. Disana banyak sekali santri yang berasal dari Indonesia. Saya berteman dengan beberapa di antara mereka,”kata Alan Rooney.
Reporter : R Al Redho Radja S