Makanan Manis Sebabkan Sugar Rush, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tak menyukai makanan manis? Dari anak-anak maupun orang dewasa pasti menyukai cemilan manis seperti kue, cokelat dan permen.

Selain rasanya yang nikmat, makanan manis dirasa bisa mengobati suasana hatimu lho! Banyak yang menyarankan untuk konsumsi cokelat atau makanan manis lainnya saat kamu sedang galau.

Tapi, perlu diingat kalau mengonsumsi makanan manis harus ada batasannya ya. Terutama untuk anak-anak. Pasalnya, dikhawatirkan dapat menyebabkan sugar rush.

Sugar rush dipercaya merupakan efek samping ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gula terlalu banyak. Biasanya, seseorang yang mengalami sugar rush akan memiliki keaktifan yang berlebihan pada fisik maupun psikologis atau hiperaktif.

Meski demikian, banyak masyarakat yang masih mempertanyakan apakah benar makanan manis dapat memberikan efek sugar rush?  Mitos atau fakta?

Dilansir dari Hello Sehat, gula memang menjadi salah satu tambahan makanan yang rentan timbulkan berbagai efek negatif untuk kesehatan. Tapi, gula tidak dapat memicu kondisi aktif maupun hiperaktif secara tiba-tiba.

Sebuah penelitian dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews, menganalisis 31 penelitian dari 1.259 partisipan mengenai hubungan mengonsumsi karbohidrat dan pengaruh suasana hati. Hasilnya, mengonsumsi karbohidrat atau gula secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan efek samping kelelahan.

Tentu ini sangat berlawanan dengan kondisi sugar rush. Sementara itu, di 1995, meta analisis dari 23 penelitian dalam Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa gula tidak menyebabkan efek apapun pada anak-anak.

Meski kondisi sugar rush atau hiperaktif usai mengonsumsi makanan manis hanya mitos, tetap jangan dikonsumsi berlebihan ya. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi gula dan makanan manis lainnya, bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari jerawat, obesitas hingga gangguan jantung.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini