Gempa 5,4 Guncang Yogyakarta Minggu Sore, Begini Kata BMKG

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Sekitar pukul 15.39 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 5,4 mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya, Minggu 13 Desember 2020. Menurut Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Agus Riyanto gempa yang berkategori dangkal itu akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Pusat gempa di laut pada jarak 226 kilometer barat daya Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berada di kedalaman 16 kilometer.

Guncangan gempa itu dirasakan bukan hanya di Kota Yogyakarta, tetapi juga Kabupaten Bantul dan Sleman.

Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar oblique turun (oblique-normal fault).

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan ada truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Agus.

Selain itu, berdasarkan hasil pemodelan, kata Agus, menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 15.59 WIB, belum menunjukkan ada aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini