Michelle Obama Terluka dan Kecewa dengan Donald Trump

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Mantan Ibu Negara, Michelle Obama melontarkan teguran tajam kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Melalui akun Instagram-nya, Michelle menuliskan kenangan menyakitkan empat tahun silam.

Ia mengaku terluka dan kecewa. Juga betapa sulitnya menyambut Trump di Gedung Putih menyusul kebohongan rasis mengenai suaminya, Barrack Obama yang disebarkan Trump yang notabene seorang politikus sekaligus pebisnis itu.

“Saya harus jujur dan mengatakan bahwa semua ini tidak mudah bagi saya. Donald Trump telah menyebarkan kebohongan rasis tentang suami saya dan telah membahayakan keluarga saya. Itu bukanlah sesuatu yang siap saya maafkan,” tulis Michelle Obama di akun Instagram.

“Tetapi saya tahu bahwa demi negara, saya harus menemukan kekuatan dan kedewasaan untuk mengesampingkan amarah. Saya tahu dalam hati saya itu adalah hal yang besar untuk dilakukan, karena demokrasi kita jauh lebih besar daripada ego siapa pun,” sambungnya.

Michelle kemudian meminta warga AS untuk menerima hasil Pemilihan Presiden yang diselenggarakan pada 3 November lalu. Sebagaimana diketahui, Joe Biden berhasil memenangkan Pilpres AS dengan 306 electoral college, sedangkan Trump hanya meraih 232 electoral college.

Akan tetapi Trump masih belum menerima kekalahannya. Berbagai upaya ia lakukan demi bertahan di Gedung Putih, seperti melayangkan gugatan ke sejumlah negara bagian kunci, meski tanpa menyertakan bukti yang kuat untuk mendukung tuntutannya. Terbaru ia mengatakan bahwa Biden menang karena pemilu dicurangi.

“Saya ingin mendesak semua orang Amerika, terutama para pemimpin bangsa kita, terlepas dari partainya, untuk menghormati proses pemilihan dan melakukan bagian Anda untuk mendorong transisi kekuasaan yang mulus, seperti yang telah dilakukan oleh presiden yang duduk sepanjang sejarah kita,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini