MATA INDONESIA, JAKARTA – Organisasi pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) FAO mengingatkan pandemi Covid19 telah mempengaruhi sektor pangan dan pertanian dunia. Maka organisasi itu mengeluarkan pesan kunci yang sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia.
Dalam pernyataan bersamanya dengan ILO dan WHO, FAO mengingatkan pandemi ini telah mempengaruhi seluruh sistem pangan dunia yang ternyata sangat rapuh.
Seperti diunggah di laman resminya, FAO menegaskan penutupan perbatasan, pembatasan perdagangan dan lockdown total telah mencegah petani mengakses pasar, termasuk untuk membeli atau menjual produk mereka. Akibatnya mengganggu rantai pasokan pangan domestik dan internasional.
“Hal itu telah mengurangi akses kepada makanan yang sehat, aman dan beragam,” begitu pernyataan FAO berkaitan dengan Hari Pangan se-Dunia, 16 Oktober 2020.
Untuk itu, FAO mengeluarkan pesan kunci saat kondisi pangan dunia sedang mengalami ujian karena pandemi Covid19.
Untuk mengurangi dampak pandemi pada pangan dan pertanian, FAO mendesak negara-negara k segera memenuhi kebutuhan pangan dari populasi mereka yang rentan.
Selain itu, meningkatkan program perlindungan sosial mereka, menjaga perdagangan pangan global tetap berjalan, menjaga agar rantai pasokan tetap bergerak, dan mendukung kemampuan petani kecil untuk meningkatkan produksi pangan.
FAO juga mendesak negara donor untuk memberi bantuan kemanusiaan berkelanjutan di daerah dengan kerawanan pangan yang tinggi.
Lembaga multilateral itu juga mengingatkan tidak membiarkan hal tersebut terjadi karena akan menimbulkan risiko kemanusiaan.
Pemerintah Indonesia kini sudah mengambil kebijakan serupa dengan membangun tiga food estate serta melindungi petani serta pengusaha kecil melalui omnibus law cipta kerja.
