MATA INDONESIA, JAKARTA-Inovasi terus dikembangkan oleh para ilmuan dunia. Terbaru, mereka berhasil menemukan cara yang dapat mengubah hampir semua kertas menjadi keyboard tahan air yang dapat dilipat ke dalam saku dan tidak memerlukan sumber listrik.
Teknologi ini menggunakan lapisan khusus yang antiair dan debu, sehingga memungkinkan beberapa lapisan sirkuit dicetak di atas kertas tanpa noda atau degradasi di antara lapisan tersebut.
Di sisi lain kertas atau karton, pencetakan tinta standar dapat digunakan untuk menunjukkan di mana titik-titik tekanan atau tombol dan apa yang mewakilinya. Lapisan ini dapat dicetak dalam desain yang diinginkan, mulai dari keypad numerik hingga kontrol volume.
Menariknya, tidak ada baterai atau colokan listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan keyboard. Teknologi ini dikenal sebagai triboelectric nanogenerator atau TENG, yang mampu diberdayakan sepenuhnya dari sentuhan operator dan energi mekanik yang dihasilkan.
“Ini adalah pertama kalinya perangkat elektronik self-powered berbasis kertas didemonstrasikan,” kata Ramses Martinez, insinyur biomedis dari Purdue University, seperti dikutip Science Alert pada Sabtu 5 September 2020.
Martinez menambahkan bahwa tim ahli mengembangkan metode untuk membuat kertas anti air, minyak, dan debu dengan melapisinya dengan molekul yang sangat berfluorinasi.
“Lapisan omniphobic ini memungkinkan kami untuk mencetak beberapa lapisan sirkuit ke atas kertas tanpa membuat tinta belepotan dari satu lapisan ke lapisan berikutnya,” katanya.
Saat bagian cetakan dari kertas ditekan, itu dapat mengirimkan sinyal melalui Bluetooth ke perangkat lain, seperti laptop. Dengan temuan ini, pengguna mendapatkan keyboard ringan yang dapat dilipat dan dapat dibawa ke mana saja serta mudah dibersihkan saat diperlukan.
Perangkat kertas ini juga berbiaya rendah untuk diproduksi dengan biaya kurang dari 0,25 dolar AS atau sekitar Rp 3.700. Potensi penggunaan termasuk smart packaging atau di mana perangkat input sementara diperlukan.